LINGKUP EVALUASI BIMBINGAN & KONSELING
Evaluasi ProgramGibson & Mitchell(Putri, 2019). Menyatakan bahwa jantung hati bimbingan dan konseling adalah program konseling. Gronlund & Linn (Putri, 2019). Mengungkapkan bahwa evaluasi adalah “the systematic process of collecting, analyzing, and interpreting information to determine the extent to which pupils are achieving instructional objectives”. Artinya suatu proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis, dan penafsiran data atau informasi untuk menentukan tingkat ketercapaian tujuan pelajaran yang diterima oleh peserta didik. Gibson & Mitchel evaluasi juga merupakan suatu proses untuk menilai efektifitas program atau aktifitas. Menurut Cronbach dan Stufflebeam evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan. Penilaian yang diberikan terletak pada kondisi suatu program tertentu dengan menggunakan standar dan kriteria evaluasi program yang ada didalam kerangka kerja program BK komprehensif (Putri, 2019).
Aspek-Aspek yang Dievaluasi (Lingkup Evaluasi)
Evaluasi dalam kegiatan bimbingan dan konseling, dilakukan dalam bentuk evaluasi program, evaluasi proses dan evaluasi hasil. dengan kata lain, secara garis besar aspek-aspek yang dievaluasi dalam evaluasi bimbingan dan konseling meliputi: aspek program, aspek proses layanan dan aspek hasil layanan. evaluasi program dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan program yang telah disusun, evaluasi proses untuk sejauh mana keefektifan proses layanan bimbingan dan konseling, sedangkan evaluasi hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang keefektifan hasil-hasil layanan bimbingan dan konseling.
Menurut Nurihsan (2005) aspek-aspek yang dinilai, baik pada proses maupun hasil kegiatan bimbingan dan konseling adalah:
1. kesesuaian antara program dan pelaksanaan,
2. keterlaksanaan program,
3. hambatan-hambatan yang ditemui,
4. dampak layanan bimbingan dan konseling terhadap kegiatan belajar mengajar,
5. respon siswa personil sekolah orang tua dan masyarakat terhadap layanan bimbingan dan konseling,
6. perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan dan konseling pencapaian tugas-tugas perkembangan hasil belajar dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan atau pun pada kehidupannya di masyarakat.
Menurut Suherman (2009), secara operasional, aspek-aspek program bimbingan dan konseling yang harus dievaluasi adalah sebagai berikut:
1. Tujuan dan keberhasilan yang diharapkan
penentuan Tujuan merupakan bidang manajemen yang sangat penting, karena itu tujuan program bimbingan dan konseling hendaknya jelas, singkat, operasional dan terukur. beberapa aspek tujuan yang hendaknya diperhatikan antara lain;
a. tujuan umum program bimbingan konseling di sekolah,
b. tujuan khusus program bimbingan dan konseling dari setiap materi dan jenis kegiatan yang dilakukan seperti:
1) tujuan layanan pengumpulan data,
2) tujuan layanan informasi,
3) tujuan layanan penelitian dan tindak lanjut,
4) tujuan layanan konseling,
5) tujuan layanan penempatan,
6) tujuan layanan penelitian dan tindak lanjut.
1. Program bimbingan dan konseling
aspek-aspek yang harus dinilai dalam program bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai berikut:
a. Dasar atau acuan penyusunan program seperti produk hukum dalam bentuk undang-undang peraturan pemerintah keputusan dan kebijakan baik berasal dari pemerintah maupun sekolah seperti visi dan misi pendidikannya,
b. proses penyusunan program Bagaimana proses bimbingan dan konseling itu diwujudkan apakah melalui penelaahan kebutuhan dan kondisi sekolah dengan melibatkan tim pengembang atau hasil pekerjaan perseorangan,
c. kurikulum layanan:
1) layanan dasar,
2) perencanaan individual,
3) layanan responsive,
4) dukungan sistem.
d. Pengorganisasian yang berkaitan dengan:
1) personil menyangkut tugas dan tanggung jawab serta alur komunikasi tata kinerja di antara staf sekolah dan bimbingan,
2) fasilitas berkaitan dengan ruangan dan alat-alat pengumpulan dan penyimpanan data,
3) biaya berkaitan dengan anggaran dan sumber biayanya,
4) waktu berkaitan dengan waktu perencanaan dan Pelaksanaan serta pertanggungjawabannya,
3. Proses layanan bimbingan
aspek yang dievaluasi dalam proses bimbingan dan konseling lebih ditekankan pada interaksi antara unsur-unsur yang telah ditetapkan dalam program, serta Bagaimana pelaksanaannya diantara komponen-komponen atau unsur-unsur tersebut. dengan kata lain evaluasi proses adalah menelaah kesesuaian antara peran yang diberikan atau Diharapkan dengan kinerja yang ditunjukkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam rencana Program.
4. Hasil yang dicapai
evaluasi terhadap hasil menekankan pada pengumpulan data atau informasi mengenai keberhasilan dan pengaruh kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang telah dilakukan, evaluasi terhadap hasil diarahkan pada pencapaian tujuan program baik jangka pendek mau pun jangka Panjang.
Ruang Lingkup Pelaksanaan Evaluasi Program BKPada lingkup evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah mencakup empat komponen, yaitu: (1) Komponen peserta didik/konseli (input), (2) Komponen program, (3) Komponen proses pelaksanaan bimbingan dan konseling, dan (4) Komponen hasil pelaksanaan program (output) (Prayoga et al., 2020).
Komponen Peserta didik/konseli (raw-input)Bagi guru BK di madrasah pemahaman terhadap kondisi peserta didik/konseli yang menjadi tanggung jawabnya penting dan perlu. Pemahaman mengenai (raw input) peserta didik/konseli perlu dilakukan sedini mungkin, dengan pemahaman terhadap raw input dapat dipakai mempertimbangkan hasil pelaksanaan program BK bila dibandingkan dengan produk yang dicapai. Evaluasi raw-input dimulai dari pelayanan himpunan data pada saat peserta didik/konseli diterima di sekolah bersangkutan. (Prayoga et al., 2020)
Komponen Program Evaluasi program BK di sekolah harus mengacu pada keterlaksanaan program BK yang disusun, disesuaikan dengan pola dasar pedoman operasional pelayanan BK. Kegiatan operasional dari masing-masing pelayanan hendaknya disusun dalam suatu sistematika, diantaranya:
a. Tujuan Khusus pelayanan bimbingan dan konseling
b. Kriteria keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling
c. Lingkup pelayanan bimbingan dan konseling
d. Rincian kegiatan dan jadwal kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
e. Hubungan antara kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling dengan kegiatan luar sekolah
f. Metode dan teknik layanan bimbingan dan konseling
g. Sarana pelayanan bimbingan dan konseling
h. Evaluasi dan penelitian pelayanan bimbingan dan konseling
Komponen Proses Pelaksanaan BK Untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan dalam program pelayanan BK di madrasah, dituntut proses pelaksanaan bimbingan dan konseling yang mengarah pada tujuan yang diharapkan. Komponen proses pelaksanaan BK yang terlibat yang perlu dievaluasi, meliputi:
a. Organisasi dan administrasi program pelayanan BK
b. Petugas pelaksanaan atau personel (tenaga profesional) dan bukan profesional.
c. Fasilitas dan perlengkapan
1. Fasilitas teknis seperti; tes, inventori, format-format dan sebagainya
2. Fasilitas fisik seperti; ruang kerja guru BK, ruang konseling, ruang tunggu, ruang pertemuan, ruang adminisrasi, ruang penyimpanan instrumen, ruang penyimpanan data. Perlengkapan seperti; meja, kursi, filling kabinet, files, lemari dan sebagainya.
d. Anggaran biaya Anggaran biaya yang perlu dipersiapkan adalah untuk pos-pos seperti; honorarium pelaksana, pengadaan dan pemeliharaan sarana fisik dan perlengkapan, biaya operasional (perjalanan, kunjungan rumah, penilaian dan penelitian)
Komponen hasil pelaksanaan program (output)Untuk memperoleh gambaran tentang keberhasilan dari pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. Sedangkan untuk mendapatkan gambaran tentang hasil dari pelaksanaan bimbingan dan konseling di madrasah harus dilihat dalam diri peserta didik/konseli yang memperoleh pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri. Aspek-aspek yang bisa dilihat terutama:
a. Pandangan para lulusan tentang program pendidikan yang telah ditempuhnya,
b. Kualitas prestasi bagi para lulusan,
c. Pekerjaan, jabatan atau karier yang dijalaninya,
d. Proporsi lulusan yang bekerja dan belum bekerja
Evaluasi Program Bimbingan dan KonselingMenurut W.S Winkel (Putri, 2019) evaluasi program bimbingan adalah usaha menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program bimbingan. Kemudian Azizah (Putri, 2019) mengungkapkan bahwa penilaian program bimbingan konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya Don C Locke (Putri, 2019) meninjau evaluasi program BK lebih sempit yaitu pengumpulan informasi tentang kualitas dan membantu menentukan keputusan tentang program konseling yang akan dilakukan.Hasil evaluasi akan memberikan manfaat dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling selanjutnya. Diniaty (Putri, 2019) beberapa hal yang diperoleh dari hasil evaluasi diantaranya:
a. Untuk mengetahui apakah program bimbingan sesuai dengan kebutuhan yang ada?
b. Apakah pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan program, dan mendukung pencapaian tujuan program itu?
c. Bagaimana hasil yang diperoleh telah mencapai kriteria keberhasilan sesuai dengan tujuan dari program itu?
d. Dapatkah diketemukan bahan balikan bagi pengembangan program berikutnya?
DAFTAR PUSTAKA
Dalmia, D., & Alam, F. A. (2021). Evaluasi Program Model Context dan Input dalam Bimbingan Konseling. Jurnal Bimbingan Konseling Dan Psikologi, 1(2), 111–124. https://jurnal.stkipmb.ac.id/index.php/jubikops/article/view/158
Prayoga, B., Susanti, A., Kristiani, R., Fuadia, N. N., & Kulsum, S. (2020). Modul Pembelajaran Bimbingan dan Konseling: Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling. In Modul Bimbingan dan Konseling. /citations?view_op=view_citation&continue=/scholar%3Fhl%3Dpt-BR%26as_sdt%3D0,5%26scilib%3D1&citilm=1&citation_for_view=wS0xi2wAAAAJ:2osOgNQ5qMEC&hl=pt-BR&oi=p
Putri, A. E. (2019). Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling: Sebuah Studi Pustaka. JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia), 4(2), 39. https://doi.org/10.26737/jbki.v4i2.890
Nurihsan, Juntika. (2005). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung. PT. Refika Aditama.
Suherman, Umam. (2009). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung. Rizki Press.