Senioritas Di Kampus: Antara Tradisi, Tekanan, Dan Tantangan Masa Depan
Senioritas Di Kampus: Antara Tradisi, Tekanan, Dan Tantangan Masa Depan
MOHAMAD RIADI MUSLIM
Budaya senioritas di perguruan tinggi merupakan fenomena yang telah lama menjadi bagian dari dinamika kehidupan kampus. Senioritas sering kali dipandang sebagai bentuk penghormatan terhadap mahasiswa yang lebih berpengalaman, tetapi dalam beberapa kasus, praktik ini dapat berkembang menjadi tekanan sosial yang berdampak negatif bagi mahasiswa baru. Studi oleh Braxton, Doyle, dan Lyken-Segosebe (2015) menunjukkan bahwa budaya kampus memiliki pengaruh signifikan terhadap pengalaman mahasiswa baru, termasuk dalam pengambilan keputusan akademik dan sosial mahasiswa.
Mahasiswa baru di perguruan tinggi sering kali menghadapi tekanan dari senior dalam pengambilan keputusan, baik terkait akademik maupun sosial. Penelitian oleh Bryan, Kim, dan Liu (2022) menyoroti bagaimana bimbingan dari individu yang lebih berpengalaman, seperti konselor akademik, dapat membantu mahasiswa dalam mengambil keputusan yang lebih baik terkait pendidikan mereka. Namun, dalam konteks senioritas, tekanan dari senior dapat mengarahkan junior untuk membuat keputusan yang bertentangan dengan keinginan atau potensi mereka sendiri.
Beberapa bentuk pengaruh yang dialami junior antara lain:
1. Pemilihan organisasi kemahasiswaan yang sesuai dengan preferensi senior.
2. Keterlibatan dalam kegiatan yang tidak sesuai dengan minat pribadi.
3. Penyesuaian sikap dan perilaku agar diterima dalam lingkungan sosial kampus.
Senior sering kali memiliki kewenangan dalam menilai dan mengevaluasi keterlibatan junior dalam berbagai kegiatan kampus. Praktik ini dapat menciptakan standar penilaian yang subjektif dan cenderung tidak adil. Nolan dan Jenkins (2012) menunjukkan bahwa evaluasi berbasis pengalaman dapat memberikan manfaat jika dilakukan dengan pendekatan yang konstruktif, namun dalam praktik senioritas, evaluasi ini sering digunakan sebagai alat untuk menunjukkan dominasi dan mempertahankan hierarki sosial.
Beberapa dampak negatif dari evaluasi subjektif ini meliputi:
1. Meningkatnya tingkat stres dan kecemasan pada mahasiswa baru.
2. Ketidakadilan dalam pemberian kesempatan untuk berkembang.
3. Penghambatan inovasi dan kreativitas akibat tekanan sosial.
Kekerasan fisik dalam budaya senioritas merupakan bentuk ekstrem dari dinamika hubungan senior-junior di perguruan tinggi. Tindakan ini sering kali muncul dalam kegiatan orientasi mahasiswa baru dan aktivitas ekstrakurikuler lainnya. Studi oleh Braxton et al. (2015) menekankan bahwa norma sosial di lingkungan kampus dapat berkontribusi pada keberlanjutan praktik kekerasan jika tidak ada intervensi yang memadai dari pihak institusi.
Dampak kekerasan fisik terhadap junior meliputi:
1. Trauma psikologis yang berkepanjangan.
2. Penurunan motivasi akademik dan keterlibatan dalam kegiatan kampus.
3. Meningkatnya risiko kesehatan fisik dan mental.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Budaya senioritas di perguruan tinggi dapat memberikan dampak yang beragam terhadap mahasiswa baru. Jika tidak dikelola dengan baik, praktik ini dapat menghambat perkembangan individu dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat. Oleh karena itu, diperlukan upaya dari berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan, untuk:
- Menerapkan kebijakan yang jelas terkait senioritas dan interaksi antar mahasiswa.
- Meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan kampus yang inklusif dan suportif.
- Memberikan pelatihan kepada mahasiswa senior dalam hal kepemimpinan yang positif dan mendukung perkembangan junior.
Dengan pendekatan yang lebih humanis dan berbasis bukti, diharapkan budaya senioritas dapat menjadi alat yang konstruktif dalam membentuk karakter mahasiswa, bukan sebagai sarana penindasan atau kontrol sosial yang merugikan.
DAFTAR PUSTAKA
Bryan, J., Kim, J., & Liu, C. (2022). School counseling college-going culture: Counselors’ influence on students’ college-going decisions. Journal of Counseling & Development, 100(1), 39–55. doi:10.1002/jcad.12408
Braxton, J. M., Doyle, W. R., & Lyken-Segosebe, D. (2015). Tweaking the Culture of the Community College. New Directions for Community Colleges, 2015(171), 77–85. doi:10.1002/cc.20156
Nolan, L. J., & Jenkins, S. M. (2012). Transitioning students out of college: The senior LC in psychology at Wagner College. New Directions for Teaching and Learning, 2012(132), 31–42. doi:10.1002/tl.20034