TEORI ANNA ROW: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DALAM PERENCANAAN KARIR MAHASISWA

21 January 2025 00:42:06 Dibaca : 11

Teori Anna Row dalam perencanaan karir mahasiswa menawarkan pendekatan yang menekankan pentingnya pengaruh lingkungan keluarga dan pengalaman masa kecil terhadap pembentukan minat dan aspirasi karir seseorang. Row berargumen bahwa interaksi individu dengan orang tua dan lingkungan keluarga menciptakan pola yang membentuk preferensi karir di masa depan. Teori ini mengelompokkan pengaruh lingkungan keluarga menjadi dua kategori utama: lingkungan yang mendukung (supportive) dan lingkungan yang menuntut (pressuring). Kedua jenis lingkungan ini memainkan peran signifikan dalam memengaruhi persepsi individu terhadap pekerjaan tertentu.

Moss dan Bradley (1988) menguatkan pandangan ini dengan menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan keluarga dapat memengaruhi stabilitas keputusan karir mahasiswa. Mereka menyimpulkan bahwa mahasiswa yang menerima dukungan positif dari keluarga lebih cenderung untuk mengeksplorasi pilihan karir secara mandiri, sementara tekanan yang berlebihan dari keluarga dapat membatasi fleksibilitas mereka dalam memilih jalur karir.Lebih lanjut, Simpson (1980) menjelaskan bahwa pengalaman masa kecil tidak hanya membentuk preferensi karir tetapi juga memengaruhi bagaimana individu memandang kesuksesan dalam pekerjaan. Dalam konteks mahasiswa, hal ini relevan untuk memahami dinamika internal yang memengaruhi keputusan mereka saat memilih jurusan atau program studi tertentu di perguruan tinggi.

Wrenn (1985) menyoroti bahwa teori Row juga dapat diaplikasikan untuk memahami bagaimana faktor psikologis, seperti kebutuhan emosional dan keamanan, memainkan peran dalam menentukan aspirasi karir. Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memahami hubungan antara kebutuhan psikologis dan pilihan karir lebih mampu membuat keputusan yang seimbang antara kepuasan pribadi dan tuntutan eksternal.Dalam konteks perencanaan karir di era modern, Harrington dan Long (2013) menyarankan bahwa pendekatan berbasis teori Anna Row harus dilengkapi dengan asesmen minat dan kebutuhan karir yang lebih komprehensif. Hal ini sejalan dengan temuan Beale (1998), yang menekankan pentingnya pembelajaran teori karir untuk membantu mahasiswa mengintegrasikan pengaruh keluarga dengan informasi pasar kerja yang relevan.

June dan Pringle (1977) menambahkan dimensi penting mengenai bagaimana faktor ras dan budaya memengaruhi penerapan teori karir, termasuk teori Row. Dalam konteks mahasiswa, hal ini menunjukkan perlunya mempertimbangkan keragaman latar belakang saat mengembangkan program bimbingan karir.Dengan demikian, teori Anna Row memberikan kerangka yang kaya untuk memahami perencanaan karir mahasiswa. Namun, implementasinya harus mempertimbangkan konteks individu, termasuk faktor keluarga, kebutuhan psikologis, dan dinamika sosial-budaya. Studi empiris seperti yang dilakukan oleh Sampaio et al. (2021) menunjukkan bahwa intervensi yang holistik dan berbasis kebutuhan psikologis dapat meningkatkan efektivitas perencanaan karir, sehingga mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja.