Kelas C23 Tidak Pernah Sepi

02 May 2025 18:03:38 Dibaca : 31

Kelas merupakan ruang sosial yang kompleks, di mana interaksi antarsiswa tidak hanya memengaruhi dinamika pembelajaran, tetapi juga membentuk pola relasi sosial yang khas. Kelas C, dalam konteks ini, menunjukkan pola interaksi yang cukup intens dan sering kali diwarnai dengan berbagai konflik interpersonal, kompetisi, serta drama sosial lainnya. Nama-nama seperti Dodi, Ikmal, Airlangga, hingga Ara dan Amalia merepresentasikan individu dengan karakteristik dan peran sosial yang beragam, yang saling memengaruhi satu sama lain dalam ruang kelas.

Fenomena "banyak drama" yang terjadi dalam kelas tidak dapat semata-mata dimaknai sebagai konflik biasa, melainkan sebagai bentuk manifestasi dari interaksi sosial yang belum sepenuhnya sehat. Seperti dijelaskan oleh Lai et al. (2019), dukungan dari teman sebaya memiliki peranan penting dalam membentuk motivasi belajar dan identitas sosial siswa. Ketika hubungan antar teman sekelas kurang suportif, muncul ketegangan yang dapat menghambat proses belajar dan perkembangan psikososial siswa. Dalam konteks kelas C, hal ini tampak dari kerapnya muncul ketegangan antarpihak yang berujung pada polarisasi kelompok dan rasa tidak nyaman dalam berinteraksi.

Lebih jauh, kemampuan sosial siswa juga sangat dipengaruhi oleh komposisi dan kemampuan teman sekelas. Menurut Gottfried (2015), siswa yang berada di kelas dengan teman sebaya yang memiliki kemampuan sosial tinggi cenderung mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik. Sebaliknya, dalam lingkungan yang kurang kondusif, seperti kelas dengan konflik interpersonal tinggi, siswa dapat mengalami hambatan dalam perkembangan kemampuan sosialnya. Hal ini menjadi salah satu indikator perlunya intervensi melalui pendekatan bimbingan dan konseling.

Selain itu, dampak emosional dari pengalaman sosial yang negatif di kelas juga dapat signifikan. Hu et al. (2024) menekankan bahwa ketika siswa mengetahui adanya teman sekelas yang mengalami tekanan emosional atau gangguan psikologis, seperti ide bunuh diri, hal tersebut memengaruhi respons emosional dan kualitas dukungan yang mereka berikan. Dalam konteks kelas C, meskipun belum ditemukan kasus ekstrem, dinamika emosi yang tidak stabil dapat berdampak pada ketidakteraturan komunikasi dan ketegangan yang berulang.

Perspektif historis juga menunjukkan bahwa dinamika hubungan antarteman sekelas memiliki dampak jangka panjang terhadap pengalaman pendidikan seseorang. Crilly (2018) menyajikan narasi historis tentang hubungan antarkelas yang menentukan arah perkembangan individu dalam lingkungan akademik. Dengan kata lain, pentingnya membangun iklim kelas yang sehat tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi berpengaruh pula pada pencapaian masa depan siswa.

Terakhir, penilaian yang diberikan oleh teman sekelas terhadap kemampuan akademik juga memainkan peran penting dalam menciptakan iklim belajar yang konstruktif. Gilbert (1976) menyatakan bahwa evaluasi dari teman sebaya dapat memberikan umpan balik yang lebih jujur dan relevan terhadap kinerja siswa dibandingkan hanya dari guru. Oleh karena itu, suasana kelas yang kondusif dan suportif sangat diperlukan agar setiap siswa merasa aman dan dihargai dalam proses pembelajaran.

Daftar Pustaka

Lai, A. H. Y., Chui, C. H.-K., Wong, K.-Y., & Chan, C. L. W. (2019). Academic motivations of Yi youths in China: Classmate support and ethnic identity. The Journal of Educational Research, 112(4), 550–563. doi:10.1080/00220671.2019.1602820

Gottfried, M. A. (2015). Does classmate ability influence students’ social skills? School Effectiveness and School Improvement, 26(4), 554–585. doi:10.1080/09243453.2014.988731

Hu, C. S., Zhang, H., Short, L. A., Liu, M., Huang, C., Liang, Z., … Xie, D. (2024). Learning of a Classmate’s Suicide Ideation Affects Emotions When Advising the Classmate and the Helpfulness of the Advice Provided. Archives of Suicide Research, 28(4), 1158–1171. doi:10.1080/13811118.2023.2280227

Crilly, T. (2018). What became of Paul Dirac’s classmate? BSHM Bulletin: Journal of the British Society for the History of Mathematics, 33(3), 179–188. doi:10.1080/17498430.2018.1518508

Gilbert, N. S. (1976). Classmate vs. Instructor Evaluation of Learning. Improving College and University Teaching, 24(2), 119–123. doi:10.1080/00193089.1976.9927317