FOMO No More: Enjoy Hidup Tanpa Tekanan Sosmed
Pernah ngerasa ketinggalan tren atau kayak ada yang hilang cuma gara-gara nggak terus-terusan mantengin medsos? Well, kamu nggak sendirian! Fenomena FOMO (Fear of Missing Out) makin marak di era digital ini, terutama buat kita yang tiap hari diserang sama update hidup orang lain di Instagram, TikTok, atau Twitter. Dari story liburan teman, tren outfit terbaru, sampai event yang keliatannya super seru, kadang bikin kita ngerasa, “Kok hidup gue flat banget ya?”
But, here’s the thing—hidup nggak harus selalu ikut tren atau hadir di setiap event biar dianggap "in." Kadang kita perlu take a step back, chill, dan nikmati hidup kita tanpa harus selalu membandingkan diri sama timeline orang lain. Sosmed memang asyik buat stay updated, tapi jangan sampai kamu kehilangan momen kecil yang lebih meaningful di dunia nyata.
So, gimana caranya biar nggak kebawa arus FOMO terus? Here are a few tips biar kamu bisa enjoy hidup tanpa tekanan medsos:
1. Set boundaries – Batasi waktu scrolling medsos. Misalnya, atur waktu khusus buat buka Instagram atau TikTok. Selebihnya, fokus ke hal-hal yang bikin kamu happy.
2. Prioritize real-life moments – Jangan cuma ngejar update online. Spend time sama keluarga, teman dekat, atau lakuin hobi yang benar-benar bikin kamu senang. Itu jauh lebih berharga!
3. Focus on your own journey – Nggak usah ngejar timeline orang. Everyone has their own pace, jadi fokus ke perjalanan kamu sendiri. Kalau teman lagi liburan, good for them! Kamu juga punya momen spesial yang bisa dinikmati.
4. Digital detox – Sesekali, coba deh 'puasa' medsos. Disconnect for a while biar pikiran lebih fresh dan nggak overexposed sama info yang kadang bikin stres.
5. Remind yourself: It's okay to miss out – Gak semua hal harus kamu ikutin. Kadang, melewatkan satu event atau tren bikin kamu lebih tenang. Less pressure, more happiness!
At the end of the day, your life isn’t defined by how often kamu eksis di sosmed. You do you, dan nikmati hal-hal kecil tanpa harus mikirin apa yang lagi viral. FOMO no more, it’s time to own your life tanpa tekanan dari dunia maya! Jadi, ketika mulai ngerasa FOMO menyerang, ingatlah kalau semua orang punya perjalanan hidupnya masing-masing. Kadang kita terlalu fokus sama highlight reel orang lain sampai lupa buat menghargai momen kecil di depan mata. Jangan sampai kehilangan keindahan hidup nyata cuma gara-gara terobsesi dengan apa yang orang lain tunjukkan di medsos.
Mungkin kamu lagi di fase mencari jati diri atau eksplorasi hobi baru. Itu semua bagian dari hidup yang perlu dirayakan. Setiap langkah kecil, prestasi, bahkan kegagalan adalah bagian dari cerita unik hidupmu. Jadi, kenapa harus merasa tertekan cuma karena melihat orang lain terlihat lebih "sukses" atau "bahagia"?
Saat kamu mulai paham bahwa hidup itu bukan kompetisi, kamu bakal lebih bisa menikmati setiap detik. Hidup di luar layar, menikmati momen bersama teman atau keluarga, bisa bikin kamu lebih terhubung dan bahagia. Ingat, tawa yang tulus, obrolan tanpa filter, dan kebersamaan nyata jauh lebih berharga dibandingkan likes dan followers. Dengan ini, kamu juga bisa berbagi kebahagiaanmu sendiri di sosmed tanpa rasa terbebani. Jangan takut menunjukkan sisi nyata hidupmu—tanpa pretensi! Momen ketika kamu lagi malas, atau ketika menikmati waktu sendiri dengan buku atau musik favoritmu, itu semua valid!
Ingat, FOMO bukan ancaman. Justru ini adalah panggilan untuk lebih sadar dan menghargai hidup yang sedang kamu jalani. Jadi, buang jauh-jauh rasa takut kehilangan dan fokus ke perjalanan hidupmu sendiri. Hidup itu singkat, dan setiap momen harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
So, let’s say it together: FOMO no more, enjoy your life!
Siapa Sih di Balik Blog Ini? Kenalan Dulu Yuk!
Hey guys! Apa kabar hari ini? Semoga semuanya sehat-sehat aja, ya. Terima kasih banget sudah mampir di blog ini, blog impian yang masih sederhana banget. Semoga ke depannya semakin keren dan berkembang. Insya Allah, aku bakal terus berproses. Doain ya! Seperti biasa, mari kita sapa-sapa dulu biar kalian yang lagi baca gak merasa diabaikan. Maklum, aku kan pengen bikin semua orang merasa diperhatiin, apalagi kalau bacanya gratisan, haha!
Jadi, kenalin aku, Jahra, atau kalian bisa panggil aku accaa juga. Aku tuh suka banget belajar dari sudut pandang orang lain, apapun itu. Makanya, aku bikin lifestyle blog ini biar bisa sharing dan tukar pikiran lewat komentar. Blog ini jadi tempat aku olah sampah pikiran biar gak jadi polusi di media sosial, melainkan jadi sesuatu yang bisa bikin kita lebih baik, setidaknya untuk self-healing. Seperti yang udah aku bilang di awal, tujuan aku ngeblog ini adalah buat berbagi pengalaman. Semua ini dimulai dari keterpaksaan, berproses, dan berjuang dari yang biasa jadi luar biasa. Setinggi langit cita-cita, sekeras kuda usaha, fleksibel seperti angin, merendah seperti tanah. Semua dimulai dari sekolah, tempat di mana kita belajar banyak hal. Memang perjuangan itu gak gampang, tapi saat berhasil, kita bisa bangga dan menceritakan prosesnya yang bikin kita sadar, bahwa perjalanan itu membentuk karakter dan kepribadian kita. Pendidikan bukan cuma tentang peringkat, tapi juga tentang nilai-nilai yang kita pelajari sepanjang perjalanan belajar.
Makanya, di sini aku pengen banget berbagi tentang perjalanan dan pelajaran yang aku dapet, bukan cuma dari buku, tapi dari kehidupan sehari-hari. Aku percaya banget kalau pengalaman itu guru terbaik, dan setiap pengalaman yang kita alami bisa jadi inspirasi buat orang lain. Lewat blog ini, aku berharap bisa menyebarkan vibes positif dan membuka diskusi tentang hal-hal yang sering kita anggap sepele, tapi sebenarnya punya pengaruh besar dalam hidup kita. Aku juga bakal nulis tentang hobi-hobi yang aku geluti, kayak menulis puisi, main musik, dan hal-hal unik yang aku temuin selama ini. Pokoknya, blog ini bakal jadi semacam jurnal digital yang mencerminkan siapa aku dan apa yang aku perjuangkan. Aku harap, setiap kalian yang mampir di sini bisa dapet sesuatu yang berarti, entah itu inspirasi, motivasi, atau sekedar hiburan.
Oke, sekarang waktunya cerita dikit nih. Jadi, pernah suatu hari, aku lagi nulis artikel. Temanya tentang pentingnya menjaga keseimbangan hidup—sounds serious, right? Nah, di tengah-tengah asyik nulis, tiba-tiba kucingku, si Xinlau, melompat ke atas meja dan nabrak gelas kopi yang aku minum. Kalian bisa bayangin dong, tumpah semua kopi ke keyboard! Aku langsung panik, sambil berusaha nyelametin laptop kesayanganku dari amukan kopi hitam. Di saat itu, aku ngerasa dunia ini bener-bener nggak seimbang. Bayangin, lagi ngomongin tentang keseimbangan, tapi situasinya sendiri malah chaos! Tapi dari kejadian itu, aku belajar sesuatu: kadang, hidup memang nggak seimbang, dan itu nggak apa-apa. Kita bisa berencana sebaik mungkin, tapi kadang hal-hal kecil seperti tumpahan kopi bisa bikin semua jadi berantakan.
Yang penting adalah gimana kita meresponnya. Aku akhirnya memutuskan buat nulis ulang artikel itu dengan sudut pandang yang lebih santai dan relatable, karena kenyataannya, hidup memang penuh kejutan tak terduga. Dan lucunya, artikel itu justru jadi salah satu tulisan yang paling banyak di-read dan di-comment! Orang-orang cerita tentang momen-momen kacau mereka, dari tumpahan kopi sampai kucing yang tidur di atas keyboard. Ternyata, yang bikin tulisan itu menarik bukan hanya idenya, tapi juga gimana kita semua bisa relate dengan kekacauan kecil yang bikin hidup ini penuh warna. Jadi, moral of the story, kadang hal-hal nggak terduga yang bikin hidup kita berantakan justru bisa jadi momen yang paling menginspirasi. Dan di blog ini, aku bakal terus berbagi cerita-cerita kayak gitu, karena aku percaya, kita semua butuh sedikit kekacauan untuk bikin hidup lebih seru dan bermakna. So, keep calm and embrace the chaos!
Oke, lanjut lagi ya. Kalau dipikir-pikir, dalam hidup ini kita sering banget ngerasa semuanya harus sempurna, serba terencana, dan rapi jali. Tapi kenyataannya, hidup itu jarang banget sesuai sama ekspektasi. Kadang, yang kita rencanakan dengan matang justru nggak berjalan mulus, dan yang kita pikir sepele malah membawa dampak besar. Di sinilah aku merasa pentingnya buat tetap fleksibel dan terbuka terhadap perubahan. Di blog ini, aku juga pengen menyampaikan pesan bahwa nggak apa-apa kalau hidup nggak selalu berjalan sesuai rencana. Kadang, justru dari situ kita belajar banyak hal yang nggak kita duga sebelumnya. Proses beradaptasi, menghadapi tantangan, dan belajar dari kesalahan itu adalah bagian dari perjalanan hidup yang bikin kita lebih kuat dan bijaksana.
Dan seperti yang udah aku sebutkan sebelumnya, blog ini nggak cuma soal aku, tapi soal kita semua yang sedang berusaha menjalani hidup dengan segala dinamika yang ada. Lewat tulisan-tulisan yang aku share di sini, aku pengen kita bisa saling menginspirasi, memotivasi, dan pastinya, belajar bareng-bareng. Aku pengen blog ini jadi ruang di mana kita bisa merasa lebih connected, meskipun hanya lewat layar.
So, buat kalian yang udah stay tuned sampai sejauh ini, terima kasih banget. Aku senang banget bisa berbagi dengan kalian, dan aku harap kita bisa terus ngejalanin journey ini bareng-bareng. Stay curious, stay open-minded, dan jangan pernah berhenti untuk tumbuh dan belajar. See you on the next post, guys!
PENGALAMAN MENGIKUTI PKKMB UNG 2023
Hello amazing readers! Get ready to dive into stories that will captivate your mind!
Saya Jahra Alhasni dari prodi S-1 Bimbingan dan Konseling. kali ini saya ingin berbagi pengalaman yang tak terlupakan saat mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Bagi kalian yang sedang bersiap memasuki dunia perkuliahan, semoga tulisan ini bisa memberikan gambaran dan inspirasi!
Hari pertama PKKMB selalu menjadi momen yang paling dinanti-nantikan sekaligus menegangkan. Saya ingat betul, pagi itu saya berangkat dengan penuh semangat namun juga sedikit gugup. Kampus yang megah menyambut saya dengan berbagai spanduk selamat datang, dan deretan senior yang ramah siap menyambut para mahasiswa baru. Pembukaan acara diisi dengan sambutan dari rektor dan para dosen. Di sini, saya mulai merasakan kebanggaan sebagai bagian dari keluarga besar UNG. Kami diberikan arahan tentang apa saja yang akan dilakukan selama beberapa hari ke depan. Teman-teman baru mulai terlihat akrab, dan suasana kebersamaan mulai terbentuk. Hari kedua diisi dengan tur keliling kampus. Saya diajak teman saya mengenal setiap sudut UNG, mulai dari ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, hingga kantin. Tidak hanya itu, kami juga diperkenalkan dengan berbagai unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang ada. Saya pribadi tertarik dengan UKM Jurnalistik dan UKM Kesenian. Berbagai demo dan presentasi dari masing-masing UKM membuat saya semakin antusias untuk bergabung dan berkontribusi.
Atas segala rasa yang dihadirkan kemarin, rasa harulah yang paling mendominasi saya. Mengingat satu kalimat yang dikatakan oleh Rektor UNG, Bapak Eduart, kemarin, "Kursi yang anda duduki saat ini, ditangisi oleh banyak orang." Ingatkah kamu kursi apa itu? Akankah kau duduk di kursi yang sama denganku? Ya, kursi yang dimaksud adalah kursi plastik hijau yang kita duduki bersama kemarin. Sesederhana itu bagi kita yang mendudukinya, namun seberarti itu bagi mereka yang menginginkannya. Karena hal itu, saya sangat termotivasi untuk benar-benar menikmati segala proses PKKMB kemarin. Hari pertama PKKMB, banyak banget orang hebat yang datang. Ngeliat mereka, aku jadi pengen bisa seperti mereka. Ada satu kalimat yang jadi motivasi aku setelah ketemu rektor dan para wakil rektor 1, 2, 3, dan 4 kemarin, yaitu, "Jika hari ini aku mengagumi mereka yang berada di depan, maka suatu hari aku harus bisa jadi orang yang dikagumi banyak orang."
Selama PKKMB, saya juga mengikuti berbagai workshop dan seminar. Salah satu yang paling berkesan bagi saya adalah seminar tentang kepemimpinan dan manajemen waktu. Pembicaranya, seorang alumni UNG yang kini sukses berkarier di perusahaan multinasional, berbagi tips dan trik yang sangat berguna. Selain itu, ada juga workshop tentang pengembangan soft skills yang sangat bermanfaat untuk kehidupan perkuliahan dan masa depan. Hari terakhir PKKMB diisi dengan kegiatan outbond. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok dan mengikuti berbagai permainan yang menguji kerjasama dan kreativitas. Momen ini menjadi sangat berharga karena kami bisa saling mengenal lebih dekat dan membangun kebersamaan. PKKMB di Universitas Negeri Gorontalo bukan hanya sekadar program orientasi. Ini adalah awal dari perjalanan panjang yang penuh tantangan dan peluang. Saya merasa lebih siap menghadapi perkuliahan dan sudah memiliki gambaran tentang apa yang akan saya jalani di kampus ini. Teman-teman baru, dosen-dosen yang inspiratif, serta berbagai pengalaman berharga menjadi bekal yang tak ternilai. Bagi kalian yang akan mengikuti PKKMB, nikmatilah setiap momennya. Jadikan ini sebagai kesempatan untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Percayalah, kalian akan menemukan banyak hal menarik dan berharga.
Dan pesan untuk kakak-kakak senior jurusan BK, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kalian semua telah menjadi contoh teladan dalam hal solidaritas, kepedulian, dan semangat belajar. Keterampilan kalian dalam memimpin, kemampuan kalian dalam berbagi pengetahuan, dan sikap kalian yang selalu ramah dan suportif sangat menginspirasi saya. Kakak-kakak senior, kalian tidak hanya mengajarkan saya tentang materi akademik, tetapi juga tentang pentingnya bekerja sama, mendukung satu sama lain, dan membangun hubungan yang baik di dalam komunitas. Saya berharap dapat meneruskan semangat dan nilai-nilai positif yang kalian tunjukkan kepada saya. Terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, dan motivasi yang telah kalian berikan. Saya bangga bisa menjadi bagian dari jurusan ini dan berterima kasih karena kalian telah membantu saya menjadi lebih baik.
PKKMB tahun 2023, baik di tingkat UNIVERSITAS, FAKULTAS, maupun JURUSAN, kesannya sangat oke. Kalau dibilang seru, ya seru! Tapi kalau ditanya, "Mau diulang?" Ohh tentu TIDAK, Kenapa?
CAPEEEEEKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK!
Bayangkan, pagi-pagi sudah harus merunduk, merunduk, dan merunduk lagi! Setiap kali dengar "Merunduk!" dari senior, langsung auto nyungsep ke bawah.
"MERUNDUK, MENDONGKOL CEPAT!"
Kalian ini jangan membantah! Kalau membantah, apa? MERUNDUK! Dan lagi-lagi MERUNDUK!
MERUNDUK! MERUNDUK! MERUNDUK! MERUNDUK!
Rasanya kepala mau lepas dari leher! Tiap kali merunduk, cuma bisa berharap semoga ini segera selesai. Dan lebih banyak melihat tanah daripada melihat sesama Maba.
Tapi, di balik semua itu, ada satu hal yang bikin semua merunduk dan mendongkol itu jadi ga terasa berat: solidaritas kita di jurusan BK yang begitu kuat. Kita saling dukung, saling jaga, dan ga pernah ninggalin satu sama lain. ga lupa juga, salut banget buat kakak-kakak senior yang selalu kasih semangat dan contoh baik buat kita semua. Kalian keren banget!
Sekian dulu cerita merunduk saya. Sampai jumpa lagi di tulisan berikutnya, dengan topik yang semoga lebih "tegak"!
Salam mahasiswa baru,