SECANGKIR KOPI
Malam ini ditemani dengan secangkir kopi.
Setiap seruputnya memiliki makna yang mendalam, syarat akan filosofi.
Malam yang tenang membawa aku berpikir dan mempertengkarkan pikiran-pikiran dengan petanyaan-pertanyaan yang terlintas pada ruang naluri.
Ingin segera agar petanyaan-pertanyaan tadi segera dijawab.
Seruut Kopi.....
Membawa kehangatan dan kedamaian.
Duduk menatapi bintang dan rembulan di langit yang gelap.
Sesuatu akan terjadi kah ?
Rokok yang ingin sekali untuk segera disantap
Nganggur. Dan tak berdaya.
Nyataya aku masih memikirkan pertanyaan-ppertanyaan tada henti.
Karena kopi malam ini membuatku terhipnotis
Oleh kesempurnaan minumn kopi ini
BERSEMBUNYI DI BALIK GELAP
Gelap selalu menjadi tempat bagi orang-orang yang suka akan kesendirian.
terlihat senyap, tenang dan bisu.
membayangkan sesuatu yang telah dilewati,
dan bahkan belum pernah dilewati.
Semua langah menuju pada koridor yang sunyi.
tanpa siapapun yang menngetahuinya
runagan ini gelap, dan bahkan hanya ada satu sumber cahaya
yag kecil dan kadangg merdup.
Cahaya itu seakan redup dengan sendirinya.
hanya ada ketakutan yang menghantui di malam iu.
menghayalkan segala kemungkinan terjadi
dan cepat sesuatu itu terjadi.
Gelap adalah hal yang Ku takutkan,
temani aku dalam dekapan kasih sayang
Pelukanmu yang hangat seakan ada kehangatan yang membuatku tenang
kembalilah, aku tetap disini, menunggu kedatanganmu menemanku di kegelapan.
Lembar Teka teki
Aku telah membaca sebuah buku yang aku tak tahu apa judulnya.
Samar dan sulit untuk di tebak, lembar demi lembar telah kebaca dan bahkan ku telaah apa maksud dari tiap baitnya.
Semua mengandung makna yang mendalam, seakan penuh teka teki yang harus dipecahkan.
Tulisan dalam buku ini membuatku gila
Seakan aku ingin memecahkan apa maksud dari semua itu
Sang Pujangga Menari Dalam Aksaranya
Wahai Sang Pujangga, aksara apa yang akan Engkau Tulis dalam kertas itu?
Apakah Engkau akan memerangkap seseorang dalam tulisanmu? Kuperhatikan bait demi bait hampir semua melukiskan seseorang Siapakah itu Sang Pujangga?
Sang pujangga menjawab "Tidak Saudaraku, Aku hanya bisa melukiskan lewat aksaraku dengan begitu kertas itu akan menjadi saksi dan jika pena ini ku patahkan maka berakhirlah tulisanku."
Siapakah Pemilik Bunga Mawar itu?
Kulihat terdapat empat bersaudara yang berkomitmen akan merawat bunga, akan tetapi bunga itu harus ditanam terlebih dahulu, dirawat, dan hingga sampai bunga itu akan bermekaran indah. Ke-empat saudara ini berkomitmen akan merawat bunga itu sampai berbunga. Lambat laun karena proses yang lama dan penuh akan syarat saudara pertama kedua tidak berkomitmen lagi untuk merawat bunga tersebut sebulan kedepan saudara ketiga enggan lagi untuk merawat bunga itu sampai tiba masanya bunga itu bermekaran.
Sebulan kedepan terdapat banyak mata memandang terpukul akan keagungan dan kecantikan bunga itu, salah satu seorang dari kerumunan orang itu bertanya “siapakah yang merawat bunga ini sampai sampai bunga ini sangat indah?”
Saudara ketiga dan kedua menjawab “Akulah yang merawat bunga itu!”
Mendengar hal itu saudara pertama menjawab “bukan, bukan mereka yang merawat bunga itu! Melainkan akulah yang merawat bunga itu!”mendengar akan hal itu, saudara keempat menjawab “tidak mereka bertiga tidak sama sekali merawat bunga itu, akulah yang merawat bunga itu”. Bahkan saudara keempat itu menjelaskan dengan datar. Seseorang yang arif dan bijaksana berkata dari gelombang kerumunan itu “bahwa aku percaya kepada pemuda keempat itu dialah yang merawat bunga itu, karena Ia menjelaskan dengan detail.
Proses akan syarat membawa seseorang pada keberhasilan yang sesungguhnya. Perahu yang berlaku untuk mencapai tujuan memerlukan dayung untuk membawa perahu untuk berlatih dalam mencapai tujuan.