PERAN KELUARGA DALAM MEMBERIKAN SOSIALISASI POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran keluarga dalam sosialisasi politik terhadap pemilih pemula pada Pemilu 2024. Fenomena masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah rendahnya partisipasi politik di kalangan pemilih pemula, yang sering kali disebabkan oleh kurangnya pemahaman mengenai pentingnya hak suara serta minimnya pengalaman dalam proses pemilihan umum. Dalam konteks ini, keluarga sebagai agen sosialisasi pertama berperan vital dalam memberikan pengetahuan politik awal kepada pemilih pemula. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, yang berfokus pada pengumpulan, analisis, dan evaluasi berbagai sumber informasi yang diterbitkan, seperti buku, artikel ilmiah, jurnal, dan laporan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran keluarga dalam sosialisasi politik kepada pemilih pemula meliputi pemberian informasi dasar mengenai pilihan politik serta pentingnya partisipasi dalam pemilu untuk keberlanjutan demokrasi. Selain itu, keluarga juga memberikan pertimbangan dalam menentukan pilihan politik serta memotivasi pemilih pemula untuk menghindari golput dan berpartisipasi aktif dalam proses politik.
Untuk membaca lebih lanjut kunjungi Link berikut dibawah ini :
https://drive.google.com/file/d/11ukRwOM08hO1CtybFXLb8_t6LCAXrClR/view?usp=drivesdk
Hasil Review : Penguatan Nilai Demokrasi Melalui Peran Gen Z Indonesia Dalam Media Online
Hasil Analisis Yaitu :
Tulisan ini ditulis oleh Satria Rizaldi Alchatib, Halifa Haqqi, Andika Drajat Murdani, Volume 4, Nomor 3 Tahun 2021 dengan hasil review yaitu Era digital memberikan efek kepada generasi Z, disamping itu era digital ditandai dengan tingginya penggunaan media sosial di kalangan generasi Z. Penggunaan media memberikan dampak kepada kehidupan berdemokrasi. Tantangan yang dihdapi adalah maraknya hoaks, radikalisasi dan indoktrinasi jelas ini akan berdampak pada kehidupan demokrasi yang tidak sehat. Generasi Z perlu diedukasi dalam pemanfaaan media sosial, sehingganya kehidupan berdemokrasi tetap berjalan sesuai etika dalm menggunakan media sosial. Salah satu berdemokrasi yang baik bebas mengatakan pendapat baik tertulis maupun lisan. Penggunaan media menjadi instrumen untuk menyampaiakn kritik, akan tetapi generasi Z perlu di edukasi.