LABEL : Motivasi

 

PEMBAHASAN

1. Efektivitas : Efektivitas adalah ide yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Ini mengacu pada seberapa banyak tujuan pembelajaran tercapai, seperti menguasai materi, membangun keterampilan, atau mengubah perspektif. Efektivitas dalam pembelajaran diukur dalam pembelajaran diantaranya : 

  1. Tercapainya tujuan pembelajaran.  Semua aspek pembelajaran, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor, harus tercapai.
  2. Relevansi,  Materi dan metode pembelajaran harus sesuai dengan tujuan dan kebutuhan siswa.
  3. Relevansi,  Untuk memastikan bahwa waktu dan sumber daya digunakan secara optimal, proses pembelajaran harus dilakukan dengan efektif dan efisien.

         Teori Efektifitas dalam pembelajaran menggunakan beberapa teori diantaranya : 

  1. Konstruktivisme,  teori belajar konstruktivisme adalah suatu usaha yang dilakukan untuk membangun tata hidup yang berbudaya modern.
  2. Teori belajar sosial, Belajar terjadi melalui pengamatan dan imitasi terhadap orang lain.
  3. Kecerdasan motivasi, Motivasi intrinsic dan ekstrinsik sangat mempengaruhi kinerja belajar siswa.

Aplikasi Canva : Aplikasi Canva ini merupakan aplikasi desain yang bersifat online. Canva memiliki halaman kosong yang dapat membantu creator membuat desain tentang bagaimana proses pembelajaran yang diinginkan.Tidak hanya bisa membuat desain dari awal, bagi pemula yang awam dalam hal mendesain, canva menyediakan berbagai macam desain jadi tanpa harus memulai dari halaman kosong.

Media : Gagne & Briggs (1979:19) mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. 

Motivasi : Motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan yang mencapai tujuan”. Dorongan yang kuat dalam diri seseorang dalam melakukan kegiatan akan membuat dirinya berusaha mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi menurut Abraham H. Maslaw menyebutkan motivasi terbagi atas 5 Hirarki diantaranya; Fisiologis,Rasa Aman, Cinta, Pengakuan, aktualisasi. 

KESIMPULAN. 

         setiap dalam pembelajaran maka diperlukannya ketercapaian atau efektivitas dalam pembelajaran. Efektivitas dalam pembelajaran menunjukan sejauh mana pembelajaran berjalan dengan menggabungkan beberapa Variabel. dalam paper penulis, penulis menggabungkan variabel Aplikasi Canva sebagai media pembelajaran dan motivasi belajar. Dalam Efektivitas akan mengukur seberapa Efektif Penggunaan aplikasi Canva sebagai media pembelajaran dalam membangkitkan motivasi belajar siswa.  

Berdasarkan beberapa variabel dan teori-teori yang telah dijabarkan maka, dapat dijelaskan bahwa :

  1. Aplikasi Canva Merupakan aplikasi media yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, Dalam teorinya Briggs Dan gagne mengatakan bahwa mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dalam hal ini, Aplikasi canva Merupakan aplikasi yang mendukung beberapa jenis media pembelajaran. contohnya aplikasi canva menyediakan Template untuk membuat poster, Membuat peta konsep pembelajaran, Video pembelajaran, dan template power Point.  
  2. Motivasi, berdasarkan teori Gagne Dan Briggs mengatakan bahwa media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. dalam artian media akan dapat merangsang siswa untuk belajar, tentu ini akan meningkatkan motivasi belajar. dengan demikian apabila motivasi belajar meningkat tentu ini akan meningkatkan hasil belajar. 

PERAN PENTING MOTIVASI BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN

12 October 2024 22:15:35 Dibaca : 53

PENDAHULUAN 

          Motivasi belajar merupakan salah satu faktor krusial yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, motivasi dapat didefinisikan sebagai dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku (Uno, 2011). Motivasi belajar tidak hanya penting untuk mendorong siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik, tetapi juga berperan dalam mengembangkan keterampilan belajar sepanjang hayat dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran secara keseluruhan.

          Paper ini akan membahas peran penting motivasi belajar dalam proses pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta strategi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam konteks pendidikan Indonesia.

 

 

PEMBAHASAN

1. Pengertian dan Jenis Motivasi Belajar            

         Motivasi belajar dapat dibagi menjadi dua jenis utama: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri siswa, seperti minat, rasa ingin tahu, dan keinginan untuk menguasai suatu keterampilan. Sementara itu, motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri siswa, seperti penghargaan, hukuman, atau tekanan sosial (Djamarah, 2011).

2. Peran Motivasi Belajar dalam Proses Pembelajaran

a. Meningkatkan Keterlibatan Siswa Siswa yang termotivasi cenderung lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, bertanya, dan mencari informasi tambahan di luar kelas.

b. Meningkatkan Ketekunan Motivasi belajar yang tinggi mendorong siswa untuk tetap fokus dan tekun dalam menghadapi tugas-tugas yang menantang.

c. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi Siswa yang termotivasi cenderung lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah dan menghasilkan ide-ide baru.

d. Meningkatkan Prestasi Akademik Berbagai penelitian menunjukkan korelasi positif antara tingkat motivasi belajar dengan prestasi akademik siswa (Hamdu & Agustina, 2011).

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

a. Faktor Internal - Minat dan bakat siswa - Kondisi fisik dan mental - Cita-cita dan aspirasi

b. Faktor Eksternal - Lingkungan belajar (sekolah dan rumah) - Metode pembelajaran - Dukungan keluarga dan teman sebaya - Sistem penghargaan dan hukuman  

4. Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar

a. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif Lingkungan fisik yang nyaman dan atmosfer psikologis yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

b. Menggunakan Metode Pembelajaran yang Variatif Penerapan berbagai metode pembelajaran seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan minat dan keterlibatan siswa.

c. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif Umpan balik yang spesifik dan membangun dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi siswa untuk terus belajar. d. Menghubungkan Materi Pembelajaran dengan Kehidupan Nyata Mengaitkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan relevansi dan motivasi belajar siswa.

e. Membangun Hubungan Positif antara Guru dan Siswa Hubungan yang positif dan suportif antara guru dan siswa dapat menciptakan atmosfer belajar yang menyenangkan dan memotivasi. 

 PENUTUP 

         Motivasi belajar memainkan peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Sebagai pendorong utama aktivitas belajar, motivasi tidak hanya mempengaruhi prestasi akademik siswa, tetapi juga kualitas proses pembelajaran secara keseluruhan. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dan menerapkan strategi yang tepat untuk meningkatkannya merupakan langkah krusial dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan bermakna.       

        Dalam konteks pendidikan Indonesia, upaya peningkatan motivasi belajar harus mempertimbangkan keragaman latar belakang sosial-budaya siswa, keterbatasan sumber daya, dan tantangan sistem pendidikan yang ada. Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung dan memotivasi siswa untuk belajar sepanjang hayat.         

        Dengan memahami dan menerapkan konsep motivasi belajar secara efektif, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat, menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan dan motivasi untuk terus belajar dan berkembang dalam menghadapi tantangan abad ke-21.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA di sekolah dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(1), 90-96. Sardiman, A. M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Uno, H. B. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Wlodkowski, R. J., & Jaynes, J. H. (2004). Motivasi Belajar. Jakarta: Cerdas Pustaka.  

Berbagai Masalah Yang Berpengaruh Pada Pendidikan.

17 September 2024 09:54:49 Dibaca : 27

Tim Penyusun. 

1. Safrin Lamusrin 

2. Farhan Mamonto. 

         Pendididikan tentu merupakan suatu proses yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia, melalui pendidikan itulah manusia mampu mengembangka sains dan tehnologi. Secara sederhana pendidikan sebagai upaya sadar danterencana untuk meningkatkan potensi diri seseorang yang mencakup berbagai aspek seperti keterampilan, sosial, emosional, dan spritual. Pendidikan Menurut (Sartika, 2022) Pendidikan adalah semua pengetahuan yang dipelajari sepanjang hayat dan dapat terjadi di mana pun dan dalam situasi apa pun yang mempengaruhi pertumbuhan setiap makhluk hidup. 

         Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan menegembangkan potensi dirinya untuk mrmiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.  

          Akan tetapi jauh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatur tentang bagaiaman cara sistem pendidikan bekerja, Undang-undang dasar 1945 telah mengatur pendidikan, dimana secara garis besar Negara malalui APBN (Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara) setidsknya untuk anggaran pendidikan sebesar 20% baik dari APBN Maupun dari APBD untuk membiayai bidang pendidikan. 

         Hal ini tentu menunjukkan pemerintah memperhatiakan pendidikan, bahkan setiap warga negara mempunyai hak untuk mengenyam pendidikan yang layak dan negara berkewajiban membiayai dan melayani serta memperbaiki dan melengkapi fasilitas penunjang untuk meningkatn mutu pendidikan. 

         Menurut (Susilo, 2017) Pendidikan memiliki Fungsi diantaranya : 

  1. Pendidikan Sebagai Penegak nilai, Pendidikan merupakan penegak nilai dalam masyarakat (reinforcing social values), dengan artian memelihara serta menjaga tetap lestarinya nilai-nilai dalam masyarakat. 
  2. Pendidikan sebagai Sarana Pengembang Masyarakat, Proses pendidikan selalu terjadi dalam lingkungan masyarakat, dan pendidikan bertujuan untuk mengembangkan masyarakat itu sendiri. Proses tersebut akan berlangsung terus-menerus selama masyarakat itu masih ada. 
  3. Pendidikan sebagai Upaya Pengembangan Potensi Manusia, Pengembangan kemampuan masyarakat akan terkait dengan pengembangan nilai-nilai yang hidup di masyarakat ini. Pengembangan nilai-nilai ini erat terkait dengan pembentukan anggota masyarakat yang mumpuni dan dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat yang baik.

         Dalam menuju tujuan pendidikan nasional maka dibutuhkan proses pembelajaran dalam kelas. Menurut (Sartika, 2022) Belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Belajar juga merupakan hasil dari interaksi antara stimulus dan respons. Perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat disebut belajar. Pada dasarnya, mengajar adalah proses pengalihan pengetahuan, informasi, standar, nilai, dan sebagainya dari seorang pendidik kepada siswanya. Keterlibatan penuh siswa sebagai warga belajar selama proses pembelajaran adalah kunci keberhasilan pendidikan. Di sini, keterlibatan yang dimaksud adalah "pengalaman" yang melibatkan seluruh potensi peserta didik, termasuk mata, telinga, dan aktivitas langsung. Tak dapat dipungkiri Pendidikan tentunya mempunyai masalah yang akan mengurangi mutu pendidikan. 

1. Pengertian Masalah Yang Mempengaruhi Pendidikan. 

       Pendidikan merupakan fondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa karena memberi orang kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka sendiri dan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan hidup. Namun, pendidikan tidak selalu berjalan lancar. Banyak masalah muncul secara teratur dan dapat memengaruhi kualitas pendidikan. Setiap hal, baik itu faktor internal maupun eksternal, yang dapat menghambat pencapaian tujuan pendidikan yang berkualitas dapat dianggap sebagai masalah yang berpengaruh pada pendidikan. Masalah-masalah ini dapat muncul di berbagai tingkatan, mulai dari keluarga siswa, sekolah, hingga sistem pendidikan secara keseluruhan. 

         Masalah dalam pendidikan dapat diartikan sebagai segala hambatan atau kendala yang menghambat tercapainya tujuan pendidikan. Hambatan tersebut dapat berasal dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi masalah yang berasal dari dalam sistem pendidikan itu sendiri, seperti kualitas guru, kurikulum, dan sarana prasarana sekolah. Sementara itu, faktor eksternal mencakup masalah yang berasal dari luar sistem pendidikan, seperti kondisi sosial ekonomi, budaya, dan kebijakan pemerintah.

2. Jenis-Jenis Masalah Yang Berpengaruh terhadap Pendidikan. 

a. Penurunan Kualitas Pendidikan.

         Penurunan kualitas pendidikan ditandai dengan penurunan anggaran, ini disebabkan oleh alokasi anggran di bidang pendidikan menurun. Tentu ini jelas menghambat perbaikan sarana dan prasarana sekolah, pengadaan buku pelajaran, serta peningkatan kesejahteraan guru. Kurangnya jumlah guru juga tentu akan memunculkan masalah dalam pendidikan dimana jumlah pendidik atau guru tidak begitu banyak. Kurangnya pelatihan bagi guru, rendahnya kualifikasi guru, dapat mempengaruhi proses pembelajaran dalam kelas. Kurikulum yang tidak relevana juga menjadi faktor penurunan kualitas pendidikan, kurikulum yang tidak seseuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan dunia kerja dapat membuat siswa kesulitas dalam mengaplikasikan ilmu yang dipelajari.

b. Sarana Dan Prasarana. 

         Menurut (Miski, 2015) Sarana dan prasarana sangat penting untuk proses pembelajaran di sekolah. Tanpa mereka, kegiatan pembelajaran akan menjadi lebih sulit, yang pada gilirannya akan menyebabkan hasil belajar siswa rendah atau tinggi. Sarana dan Prasarana menjadi masalah yang mempengaruhi pendidikan, kurangnya sarana dan prasarana menjadi masalah dalam pendidikan. Tentunya ini akan mempengaruhi mutu pendidikan kedepannya. Sarana dan prasarana pendidikan yang memadai merupakan kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran. Namun, sayangnya, masalah terkait sarana dan prasarana masih menjadi tantangan besar di berbagai wilayah, terutama di daerah-daerah terpencil.

c. Infrastruktur Yang Kurang Memadai. 

             Infrastruktu berkaitan erat dengan bangunan sekolah, ini jelas menjadi masalah dalam dunia pendidikan, kurangnya infrastruktur yang kurang akan berdampak pada proses pembelajaran yang kurang. Kita bisa membayangkan keadaan kelas yang bocor dan tidak layak digunakan, pertanyaannya apakah proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik? Jelas tidak, ruangan didalam kelas mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. melihat kondisi ini, maka siswa akan kurang termotivasi dalam pembelajaran.     

d. Kurangnya Peran Masyarakat Sekitar.

         Kurangnya peran masyarakat menjadi maslah dalam pendidikan, maksudnya adalah apabila masyarakat sekitar tidak perhatian terhadap kondisi sekolah, siswa dan lain-lain yang berkaitan dengan itu, jelas ini bisa dikatan sebagai Problem Dalam pendidika. Disetiap sekolah pasti mempunyai organisasi paguyuban yang didalamnya di isi oleh orang tua dan wali siswa, organisasi ini tentu mempunyai tugas dan manfaat diantaranya mampu meningkatkan pemahaman pendidikan kepada orang tua wali, Membangun komunikasi dengan guru, meningkatkan partisipasi dalam sekolah, mendapantkan dukungan finansial dari orang tua, dan tentu menjalin kerja sama dengan baik dengan masyarakat sekitar. 

         Pentingnya dukungan orang tua dan masyarakat sekitar mempengruhi pendidikan, semua masyarakat ikut serta dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan. Sebagai contoh, apabila dalam suatu sekolah masyarakat tidak mempunyai keprihatinan terhadap pendidikan maka tentu akan berdampak pada penurunan kualitas dan mutu pendidikan.

e. Menurunnya Motivasi Belajar Siswa. 

         "Motivasi" berasal dari kata Latin Movere, yang berarti dorongan atau kekuatan. Motivasi didefinisikan oleh banyak ahli dengan cara yang berbeda, tetapi intinya adalah sebagai dorongan untuk mengubah energi seseorang ke dalam tindakan untuk mencapai tujuan (Miski, 2015). Menurut (Lepper: 1988) Dalam (Miski, 2015) Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinyas endiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuhi. Ada juga Siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru. Pada dasarnya motivasi adalah suatu usahay ang disadari untuk menggerakkan, menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu (Hamdu & Agustina, 2011)

          prestasi siswa adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah (Hamdu & Agustina, 2011)

          Dengan demikian pendidikan tentu sangatlah penting bagi umat manusia, dengan Pendidikan maka manusia mampu menerima ilmu pengetahuan bahkan mampu mengembangkan tehnologi dan sains, melalui pendidikan maka setiap manusia akan diajarkan bagaiamana menjadi manusia yang baik berlandaskan ahklak yang mulia. Pendidikan tentu terus menyesuaiakan dengan perkembangan saat ini yang jelas-jelas sudah maju dan disitulah pendidikan harus menyesuaiakan.

         Pendidikan memupyai segudang masalah baik dari permasalahan internal maupun eksternal, akan tetapi ini menjadi agenda pemerintah untuk menyelesaiakan yang menjadi masalah pedidikan saat ini agar mutu pendidikan juga meningkat kedepan, sehingganya kita mampu menciptakan manusia-manusia yang unggul yang siap pakai dengan keahlian dan mampu bersaing kedepan.

Daftar Pustaka

Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Pestasi Belajar Ipa Di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(1), 25–33.

Miski, R. (2015). Pengaruh Sarana dan Prasarana terhadap Hasil Belajar Siswa. Tadbir Muwahhid, 4(2), 69–73.

Sartika, S. B. (2022). Buku Ajar Belajar Dan Pembelajaran. In Buku Ajar Belajar Dan Pembelajaran. https://doi.org/10.21070/2022/978-623-464-043-4

Susilo, J. (2017). Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam Mencapai Tujuan Pendidikan Nasional. Wordpress.Com, 1(1), 1–11.