jaringan penyusun tubuh hewan
¬¬PRAKTIKUM V
A. Judul
Jaringan Penyusun Tubuh Hewan
B. Tujuan Praktikum
Setelah praktikum diharapkan siswa dapat mempelajari ciri-ciri dan struktur histologis dari jaringan epitel, jaringan pengikat dan jaringan otot.
C. Dasar Teori
1. Jaringan penyusun tubuh hewan
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi. Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi.
Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Padasaat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu:
a. Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dengan lingkungannya, baik disebelah luar maupun disebelah dalam seperti dinding usus, pembuluh darah dan lain-lain. Jaringan epitel berupa epitel selaput pipih, epitel selapis kubus, epitel selapis silindris, epitel berlapis pipih dan epitel selapis semu silindris.
Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm atau endoderm. Di bagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung, sedangkan pada bagian dalam tubuh, jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ. Jaringan epitel dibedakan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel penyusunnya, yaitu :
i. Epitelium satu lapis (simple epithelium). Epithel ini terdiri atas sel-sel berbentuk pipih, kubus, dan silindris (batang). Epithelium pipih selapis ditemukan antara lain pada lapisan endotel pembuluh darah. Epithelium bentuk kubus ditemukan pada kelenjar tyroid dan pembuluh darah. Epithel berbentuk silindris (batang) ditemukan pada lambung dan usus.
ii. Epitelium berlapis banyak (stratified epithelium) yang dibentuk oleh beberapa lapis sel yang berbentuk pipih, kuboid, atau silindris. Epithelium ini dapat ditemukan pada kulit, kelenjar keringat, dan uretra. Beberapa lapisan pada epitheliun ini dapat berubah menjadi sel-sel yang memanjang dan disebut epithelium transisional. Epitel transisional ditemukan pada kandung kemih (vesica urinaria). Disamping itu, terdapat epithelium berlapis banyak semu (pseudostratified epithelium) yang ditemukan pada trakea.
Epitel pipih berlapis, seperti yang terdapat di pemukaan kulit kita, mampu melakukan mitosis dengan cepat. Sel-sel baru hasil mitosis menggantikan sel-sel permukaan yang mati. Epitel ini juga sebagai pelindung oragan terhadap abrasi oleh makanan yang kasar, seperti yang ditemukan pada esofagus. Sebaliknya, epitelium pipih selapis berukuran tipis dan lemah, yang cocok untuk pertukaran material dengan cara difusi. Epitel ini ditemukan pada dinding kapiler darah dan alveoli paru-paru.
b. Jaringan Ikat
Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matrik ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Se-sel tersebut mensistesis matriks, dengan anyaman serat yang tertanam di dalamnya (Campbell et al. 1999).
Jaringan ikat ini dapat dibedakan menjadi6, yaitu jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan darah, jaringan kartilagodan jaringan tulang.
Diantara enam tipe jaringan ikat, jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan di dalam tubuh kita. Di dalam matriks jaringan ikat longgar ini hanya sedikit ditemukan serabut. Serabut penyusun jaringan ikat ini berupa kolagen. Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot. Jaringan ikat padat/fibrous mempunyai matriks yang banyak mengandung serabut kolagen. Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang, dan ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang.
Jaringan lemak mengandung sel-sel lemak. Jaringan ini digunakan sebagai bantalan, dan melindungi tubuh, serta sebagai penyimpan energi. Setiap sel lemak, mengandung tetes lemak yang besar. Didalam jaringan lemak, matriks relatif sedikt.
Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan protein terlarut. Sel darah merah dan putih tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi utama dalam transpor substansi dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Disamping itu, darah juga berperan dalam sistem kekebalan.
Kartilago adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolgen yang tertanam di dalam matriks. Kartilago banyak ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas tulang belakang).
Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks.
Didalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi sel. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral (kanalis Haversi). Pada individu yang masih hidup, kanal sentral ini berisi pembuluh darah.
c. Jaringan Otot
Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena adanya molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis otot, yaitu otot skelet (rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos.
Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan rangka. Otot ini bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan kita. Serabut ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot rangka mempunyai garis melintang yang gelap (pita anisotrop) dan garis terang (pita isotrop).
Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan kita. Nukleus terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya selama denyut jantung.
Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung. Otot polos ditemukan pada banyak organ tubuh, diantaranya terdapat pada dinding pembuluh darah dan melapisi organ dalam seperti usus dan uterus. Membran plasmanya disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma yang mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron.
d. Jaringan Saraf
Jaringan saraf merupakan alat koordinasi pada segala aktifitas hewan disebabkan karena ada sistem saraf. Satu sistem saraf dibangun atas sel-sel saraf (neuron) sebuah sel saraf mempunyai satu badan sel kemudian dari badan sel ini keluar tonjolan-tonjolan sitoplasma, yakni dendrit dan neurit (akson).
Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdapat pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi. Ada dua macam sel, yaitu sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron mengandung badan sel, nukleus, dan penjuluran atau serabut. Satu tipe penjuluran tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam menerima sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel saraf yang lain, disebut akson (neurit), yang berperan dalam meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron lainnya. Beberapa akson berukuran sangat panjang, yaitu memanjang dari otak sampai ke bagian bawah abdomen (panjang 1/2 meter atau lebih). Transmisi sinyal dari neuron ke neuron lainnya umumnya dilakukan secara kimia. Selain neuron, ditemukan juga sel pendukung, seperti sel glia. Sel glia merupakan sel yang menunjang dan melindungi neuron. Sel-sel pendukung umumnya berperan dalam melindungi dan membungkus akson dan dendrit, sehingga membantu mempercepat transmisi sinyal.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
2. Bahan
a. Preparat epitel silidris
b. Preparat jaringan tulang keras
c. Preparat jaringan otot jantung dan otot rangka serta otot polos.
D. Prosedur Kerja
1. Preparat epitel silidris
2. Preparat jaringan tulang keras
3. Preparat Jaringan Otot
4. Preparat Jaringan Darah
F. Hasil pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan telah diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:
1. Penampang Epitel silindris (perbesaran 40x)
Hasil Foto Hasil Gambar
a. Membrane basal
b. Lumen
2. Jaringan Otot Polos (Perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar
a. Serat otot polos
3. Jaringan Tulang Keras (Perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar
a. Saluran Havers
b. Lamela
4. Jaringan Otot Lurik (perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar
a. Serat Melintang
5. Jaringan Otot Jantung (perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar
a. Serat otot
6. Jaringan Darah (perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar
a. Sel darah merah
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada preparat jaringan penyusun tubuh hewan dengan menggunakan mikroskop cahaya didapat bahwa jaringan penyusun tubuh hewan terdiri atas:
1. Epitel silindris
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x10, bagian-bagian epitel silindris nampak sangat jelas.
Epitel silindris dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epitel silindris selapis dan epitel silindris berlapis. Sel epitel silindris ada yang memiliki silia pada daerah permukaannya, seperti pada oviduk. Contoh epitel selapis silindris adalah kantong empedu, lambung, saluran pernapasan bagian atas, dan jonjot usus.
Epitel silindris berlapis adalah jaringan epitel yang jarang ditemukan dan terdiri atas dua lapis. Fungsi jaringan epitel berlapis adalah sebagai tempat adsorpsi, ekskresi, sebagai pelindung gerakan zat melewati permukaan dan sebagai saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu. Contohnya epitel pada konjungtiva palpebra.
2. Preparat jaringan tulang keras
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 terlihat bagian yaitu saluran havers, lakuna, oeston dan kanakuli.
Kanalikuli adalah saluran kecil yang menghubungkan lakuna bersama serta memiliki fungsi sebagai lorong yang dilalui nutrisi ke osteosit dan mengeluarkan produk limbah. Lakuna adalah ruang kecil yang mengandung sel-sel tulang, atau dikenal sebagai osteosit.
Kanalikuli ditemukan baik pada tulang kompak dan kenyal. Tulang kompak juga banyak yang lebih besar dan tulang panjang tubuh manusia, dan tulang spons berisi sumsum tulang. Dalam tulang spons, kanalikuli adalah bagian dari trabekula, dan sumsum tulang merah terletak di ruang antara trabekula tersebut. Tulang spons juga memungkinkan osteosit untuk menerima makanan dari sel darah merah.
Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem havers. Setiap sistem havers terdiri dari saluran havers (kanalis saluran) yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf. Di sekeliling sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis. Di dalam lakuna terdapat osteosit, yaitu sel-sel tulang dewasa. Dari lakuna menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang kanalikuli yang berhubungan dengan lakuna lain atau kanalis havers.
3. Preparat jaringan otot polos
Berdasarkan pengamatan pada mikroskop dengan perbesaran 10x10, terdapat beberapa bagian dalam otot polos yaitu gelondong, serat dan inti sel.
Otot ini dibentuk dari sel otot serabut kontraktil yang homogen. Oleh karena itu, serabutnya sukar diamati dibawah mikoskop cahaya. Intisel satu dan terletak ditengah sel. Otot polos terdapat di bagian tubuh yang melakukan gerak lambat dan di bawah pengaruh saraf otonom. Otot polos terdapat pada lambung, uterus, kantong lemak, dan pembuluh darah. Gerakan kontraksinya bergelombang dan meluas.
Sel-sel otot polos berbentuk seperti gelendong dengan nukleus tunggal yang terletak ditengah. Ukurannya bervariasi. Otot polos bekerja tidak menurut kemauan kita dan mampu untuk bekerja dengan waktu yang lama. Sel-sel otot polos dilengkapi dengan saraf yang berasal dari sistem saraf tak sadar. Otot polos terdapat pada dinding semua organ tubuh yang berlubang (kecuali jantung), misalnya pembuluh darah, usus, kantung kemih, dan rahim.
4. Preparat jaringan otot jantung
Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 4x10 terlihat bagian-bagian dari jaringan otot ini yaitu serabut otot dan intinya. Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut-serabutnya bercabang-cabang dan saling beranyaman. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah keluar jantung. Pada jaringan otot jantung nukleus di pusat.
Otot jantung adalah uniselular dan tidak multiselular. Sel-sel otot jantung tersusun seperti anyaman bercabang dengan sedikit jaringan penyambung disekelilingnya. Nukleus otot jantung terletak di tengah. Pada jarak tertentu pada serabut otot ada garis melintang yang dikenal dengan nama cakram sisipan (intercalated disc). Serat-serat otot jantung lebih tebal daripada otot polos dan tersusun tidak homogen.
Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang disebut jaringan purkinje yang berfungsi merambatkan impuls dengan cepat. Otot jantung hanya ditemukan pada dinding jantung dan vena kava yang menuju jantung. Keistimewaan otot jantung adalah kemampuannya untuk berkontraksi secara ritmis dan terus menerus. Otot jantung bereaksi cepat terhadap stimulus dan mampu bekerja lama tanpa lelah.
5. Preparat otot serat melintang
Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 terlihat bagian dari jaringan ini yaitu inti serabut otot serat melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang, sel-selnya berbentuk silindris dan mempunyai periode beristirahat berkali-kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang di bungkus oleh fasia super fasialis. Otot serat melintang disebut juga dengan otot lurik. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.
G. Kesimpulan
kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah Jaringan adalah:
1. Pada dasarnya jaringan hewan tersusun atas jaringan otot jantung, jaringan serat melintang, epididimis, jaringan adiposa, compact bone, dan otot polos.
2. Terdapat perbedaan dari semua jaringan tersebut yang memiliki fungsi tertentu. Pada umumnya, jaringan bekerja di bawah kehendak. Tetapi ada juga yang bekerja tidak dibawah kehendak misalnya otot jantung.
DAFTAR PUSTAKA
Albert, Bruce. 1994. Biologi Molekular Edisi kedua.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Campbell. (2003). Biologi Edisi kelima. Jakarta. Erlangga.
Nugroho, L. (2004). Biologi dasar. Jakarta. Universitas Gadjah Mada.
Sumardi, I. (2004). Biologi Dasar. Jakarta. Universitas Gadjah Mada.
H. Jawaban Tugas
1. Sebutkan ciri-ciri dari jaringan epitel
Jawaban:
a. Sel-selnya terletak berdekatan dengan susunan tertentu, memiliki daerah pertautan yang jelas dan kuat.
b. Memiliki permukaan bebas dan sel-selnya dapat membentuk penjuluran sitoplasma dengan tujuan tertentu.
c. Lazimnya berdiri pada membran basal
d. Jarang sekali terdapat pembuluh darah didalamnya
2. Jaringan epitel dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan jumlah lapisannya. Jelaskan.
Jawaban:
a. Epitel pipih (squamous)
Berdasarkan susunan sel terdapat epitel sederhana dan epitel kompleks.
Epitel pipih selapis untuk proses difusi, osmosis, filtrsai dan sekresi.
Terdapat pada pembuluh limfe, pembuluh darah kapiler, selaput
pembungkus jantung, selaput perut. Epitel pipih berlapis sebagai pelindung, terdapat pada epitel rongga mulut, rongga hidung dan esophagus.
b. Epitel batang (columnar/silindris)
Berdasarkan susunan sel terdapat epitel silindris berlapis tunggal dan epitel silindris berlapis. Epitel silindris berlapis tunggal berfungsi untuk penyerapan sari-sari makanan. Pada usus halus(jejunum dan ileum) dan untuk sekresi sebagai sel kelenjar. Epitel silindris berlapis banyak berfungsi sebagai pelindung dan sekresi. Epitel berlapis banyak semu (pseudocolumner) berfungsi berdasarkan untuk proteksi, sekresi dan gerakan yang melalui permukaan
c. Epitel kubus (cuboidal)
Berdasarkan susunan sel terdapat epitel kubus berlapis tunggal dan epitel kubus berlapis banyak. Epitel kubus berlapis tunggal berfungsi untuk sekresi dan pelindung, terdapat pada lensa mata dan nefron ginjal. Epitel kubus berlapis banyak berfungsi sebagai pelindung dari gesekan dan pengelupasan,sekresi dan absorbsi.
d. Epitel Transisional
Merupakan jaringan epitel yang tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuknya berubah. Terdapat pada uretra dan kantong kemih.
e. Epitel kelenjar
Merupakan jaringan epitel yang khusus berperan untuk sekresi zat untuk membantu proses fisiologis. Dibedakan menjadi kelenjar eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang berada di jaringan kulit atau bawah kulit yang berfungsi untuk membantu metabolisme dan komunikasi. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang terletak di dalam tubuh dan sering disebut sebagai kelenjar buntu karena tidak mempunyai saluran bagi sekretnya sehingga langsung dilepas ke darah yang berfungsi untuk metabolism.
pemisahan dan pemurnian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul :
Pemisahan dan Pemurnian
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemisahan zat-zat padat dari zat cair dengan cara penyaringan?
2. Bagaimana pemurnian melalui proses destilasi?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memisahkan zat-zat padat dari zat cair dengan cara penyaringan.
2. Mahasiswa dapat memurnikan zat padat dengan cara destilasi.
D. Manfaat
Agar praktikan dapat memisahkan zat-zat padat dari zat cair dengan cara penyaringan dan dapat memurnikan memurnikan zat padat dengan cara destilasi.
BAB II
KAJIAN TEORI
Kebanyakan materi terdapat di bumi ini tidak murni, tetapi berupa campuran dari berbagai komponen, contohnya tanah terdiri dari berbagai senyawa dan unsur baik dalam wujud padat, cair, atau gas.Udara yang kita hirup setiap hari mengandung berbagai macam unsur dan senyawa, seperti oksigen, nitrogen, dan sebagainya.Demikian juga air yang kita gunakan sehari- hari bukanlah air murni, melainkan mengandung zat-zat lain dalam bentuk gas, cair,atau padatan. Untuk memperoleh zat murni kita harus memisahkannya dari campurannya, contohnya untuk mendapatkan air suling (aquades) kita harus menyulingnya dari air sumur atau sungai.Untuk memperoleh minyak goreng kita harus memisahkannya dari buah kelapa atau biji jagung.
Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat campuran yang terkandung di dalamnya.Jika komponen berwujud padat dan cair, misalnya pasir dan air, dapat dipisahkan dengan saringan.Saringan bermacam-macam, mulai dari porinya yang sangat halus, contohnya kertas saring dan selaput semipermeabel.Kertas saring dipakai untuk memisahkan endapan atau padatan dari pelarut.Selaput semipermeabel dipakai untuk memisahkan suatu koloid dari pelarutnya (Syukri, 1999: 15).
Dalam melakukan pemisahan dan pemurnian diperlukan pengetahuan dan keterampilan. Terutama jika harus memisahkan komponen dengan kadar yang sangat kecil. Untuk tujuan itu dalam ilmu kimia telah dikembangkan berbagaicara pemisahan. Dari pemisahan sederhana yang sering dilakukan sehari-hari sampai metode pemisahan dan pemurnian yang kompleks atau tidak sederhana (Bahti, 1998 : 109).
Pemisahan berhubungan dengan campuran.Campuran adalah satu contoh materi yang tidak murni, yaitu bukan sebuah unsur atau sebuah senyawa.Campuran dapat berupa campuran homogen dan heterogen.Campuran homgen (larutan) adalah campuran unsur-unsur dan atau senyawa yang mempunyai susunan seragam.Selain itu, juga merupakan penggabungan zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya berubah merata sehingga membentuk satu fase. Campuran homogen mempunyai komposisi yang sama pada setiap bagiannya dan juga memiliki sifat-sifat yang sama diseluruh cairan. Sedangkan campuran heterogen adalah campuran yang komponen-komponennya dapat memisahkan diri secara fisik karena perbedaan sifatnya dan penggabungan yang tidak merata antar dua zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lain tidak sama. Campuran heterogen memiliki dau fase, sehingga sifat-sifatnya tidak seragam (Petrucci, 1987 : 80).
Campuran homogen seperti alkohol dalam air, tidak dapat dipisahkan saringan, karena partikelnya lolos dalam pori-pori kertas saring dan selaput semipermeabel. Campuran seperti itu dapat dipisahkan dengan cara fisika yaitu destilasi, ekstraksi, dan kromatografi (Syukri, 1999: 16).
Campuran dapat dipisahkan dengan menggunakan berbagai macam metode. Metode-metode tersebut yaitu pengayakan, penyaringan, sentrifugasi, evaporasi, pemisahan campuran menggunakan magnet, sublimasi, destilasi, corong pisah, dan kromatografi (Mikarjudin, 2007 : 195).
Karena perbedaan keadaan agregasi (penampilan materi) sangat mempengaruhi metode pemisahan dan pemurnian yang diperlukan, maka dapat dibedakan menjadi :
a. Memisahkan zat padat dari suspensi
Suspensi adalah sistem yang mengandung partikel sangat kecil, setengah padat, atau cairan.
- Penyaringan (filtrasi)
Proses ini adalah pemisahan endapan dari larutan induknya, sasarannya adalah agar endapan dan medium penyaring secara e0uu[-kuantitatif bebas dari larutan.
b. Memisahkan zat padat dari larutan
Pada penguapan, larutan dipanaskan sehingga pelarutnya meninggalkan zat terlarut.Pemisahan terjadi karena zat terlarut mempunyai yang lebih tinggi daripada pelarutnya.
- Kristalisasi
Kristalisasi adalah larutan pekat yang didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal.Hal itu terjadi karena kelarutan berkurang ketika suhu diturunkan.Apabila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan lebih dahulu dengan jalan penguapa, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komponen larutan yang lainnya yang kadarnya lebih kecil tiadk ikut mengkristal (Pramono, 2012).
c. Memisahkan campuran zat cair.
- Destilasi
Dasar pemisahan dengan destilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan atau lebih. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Kita dapat mengembunkan komponen demi komponen secara bertahap, dengan menghadirkan uap ketabung pendingin.Contohnya, memisahkan campurn air dan alkohol.Titik didih air dan alkohol masing-masing 100â°C dan 78â°C. Jika campuran dipanaskan sekitar 78â°C, maka alkohol akan menguap sedikit demi sedikit. Uap itu mengembun dalam pendingin dan akhirnya didapatkan cairan alkohol murni (Syukri, 1999: 20).
- Dekantansi (Pengendapan)
Dekantasi (pengendapan) merupakan proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan zat lain. Cara pengendapan didasarkan pada massa jenis yang lebih kecil akan berada pada lapisan bagian bawah atau mengendap. Selain itu, zat terlarut (yang akan dipisahkan) diproses diubah menjadi bentuk yang tak larut, lalu dipisahkan dari larutan (Bahti, 1998 : 115).
d. Rekristalisasi dan Penyulingan
Rekristalisasi adalah proses pertumbuhan Kristal-kristal baru dari Kristal-kristal sebelumnya yang telah mengalami deformasi. Proses rekristalisasi membutuhkan pergerakan dan penyusunan kembali atom-atom. Penyusunan kembali untuk rekristalisasi ini lebih mudah terjadi pada suhu tinggi.Destilasi dan penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kiia berdasarkan perbedaan kecepatan dan kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kiia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat didihnya menguap dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan, zat yang memiliki titk didh yang rendah akan menguap terlebih dahulu. Metode ini termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suhu suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya (Partana, 2008).
e. Ekstraksi
Pemisahan campuran dengan cara ekstraksi berdasarkan perbedaan kelarutan komponen dalam pelarut yang berbeda. Campuran dua komponen (misalkan a dan b) dimasukkan kedalam pelarut x dan y. Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat bercampur, seperti air dan minyak.Semuanya dimasukkan dalam corong pisah dan dikocok agar bercmpur sempurna dan kemudian didalamnya didiamkan sampai pelarut x dan y memisah kembali. Kini zat a dan b berada dalam kedua pelarut x dan y, tetapi perbandingannya tidak sama. Misalkan a lebih banyak larut di x, sedangkan b lebih banyak di y. Maka a dan b telah terpisah walau tidak sempurna.Kedua pelarut dapat dipisahkan dengan membukanya kran corong perlahan-lahan dan ditampung dalam bejana yang bersih. Jumlah b dalam x dapat dikurangi dengan menambahkan y sehingga b lebih ditarik lebih banyak ke y. Demikian juga untuk menarik a dari pelarut y dengan menambahkan pelarut x. Jika hal ini dilakukan berulang-ulang maka a dan b akan terpisah makin sempurna (Syukri, 1999: 17).
f. Kromatografi
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran dalam berbagai wujud, baik padat, cair, maupun gas. Cara ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara yang lain. Dasar kromatografi adalah perbedaan gaya atau daya serap suatu zat dengan zat lainnya (Syukri, 1999: 17).
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Tempat dan Waktu
Tempat pelaksanaan praktikum di laboratorium kimia B, lantai 2 fakultaltas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo. Pukul 13.00-15.00 WITA. Pada hari rabu, tanggal 1 November 2017 .
B. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Gambar Kategori Fungsi
1 Gelas kimia
I Digunakan sebagai wadah dari suatu larutan
2 Cawan penguapan
I Sebagai wadah untuk menguapkan larutan
3 Gelas ukur
I Sebagai tempat mengukur volume larutan
4 Corong
I Digunakan sebagai wadah untuk penyaringan dari suatu larutan
5 Batang Pengaduk I Digunakan untuk mengaduk cairan
6 Penangas Listrik
II Berfungsi untuk memanaskan bahan yang akan di uji coba
7 Erlenmeyer I Digunakan untuk proses titrasi untuk menampung larutan yang akan di titrasi
8 Spatula
I -Untuk mengambil bahan kimia dalam bentuk padatan.
-Digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali larutan asam.
9 Mortal dan Alu
I Berfungsi untuk menggerus dan menghaluskan suatu zat
2. Bahan
No. Nama Bahan Kategori Sifat Fisik Sifat Kimia
1 Garam dapur Umum -Mudah hancur
-Larut dalam air
-Tidak bisa melewati selaput semipermeabel -pH netral
-Merupakan elektron kuat,karena terionisasi pada air
2 Kapur Tulis Umum Tidak mudah hancur Tidak larut dalam air
3 Aquades Umum -Tak berwarna
-Titik didih 100 oC
-Titik Beku 0 oC -Tidak mudah terbakar
-Pelarut banyak jenis zat
4 Pasir Umum Berbentuk butiran butiran kasar Tidak dapat larut dalam air
5 Naftalen Khusus -Bahan keras
-Berwarna putih
-Berbau khas -Uapnya mudah terbakar
-Berbentuk dua cincin yang bersatu
6 Kertas saring Umum Bersifat kuat Dapat larut dalam pelarut organik miaslnya CCl4
3. Prosedur Kerja
1. Proses dekantasi pasir dan air
Pasir ±1 spatula
2. Proses filtrasi (penyaringan)
Memasukkan bubuk kapur tulis kedalam gelas kimia yang berisi air
Mengaduk
Menyiapkan corong dan kertas saring
Menyaring
3. Proses kristalisasi
4. Proses kristalisasi
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
No. Perlakuan Pengamatan
1 Dekantasi:
- Mencampurkan ± 1 sendok pasir dengan 50 ml aquadest lalu diaduk.
- Mendiamkan larutan pasir.
- Menuangkan larutan bagian atas.
- Warna aquades berubah menjadi keruh atau berwarna coklat.
- Pasir mengendap di gelas kimia karena tidak tercampur dengan aquadest.
- Larutan berwarna coklat dan keruh.
2 Filitrasi:
- Melarutkan 1 sendok kapur yang sudah dihaluskan kedalam gelas kimia.
- Mencampurkan dengan aquades.
- Menyaring larutan kedalam erlenmeyer dengan menggunakan corong.
- Kapur berbentuk padatan.
- Wrna aquades menjadi putih susu karena kapur sebagian tercampur dengan aquades.
- Warna aqudes menjadi bening dan ada kapur yang tertinggal didalam kertas saring.
3 Kristalisasi:
- Memasukan 1 sendok garam kedalam gelas kimia lalumencampurkan 25 ml larutan aquades lalu diaduk.
- Menyaring larutan garam dengan menggunakan tissue dan corong.
- Meletakan larutan garam dicawan penguapan dan diletakan di penangas.
- Larutan garam menjadi keruh.
- Larutan garam menjadi bening.
- Larutan menjadi kristal.
4 Sublimasi:
- Menghaluskan 2 butir naftalen.
- Memasukan kecawan penguapan.Meletakan keatas penangas listrik dan ditutup dengan kertas saring pada ujung corong tersebut.
- Naftalen berbentuk padatan.
- Naftalen yang menguap menempel dikertas saring dalam bentuk kristal.
B. Pembahasan
Pada prinsipnya, pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih yang saling bercampur dan pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar oleh zat lain. Teknik pemisahan dan pemurnian dari suatu zat yang telah tercemar atau mengalami pencampuran dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya penyaringan, kristalisasi, dekantasi, absorpsi, sublimasi, ekstraksi, dan sebagainya.
1. Proses dekantasi pada pasir dan air
Dekantasi merupakan cara pemisahan zat padat yang tidak larut dalam air dengan cara diendapkan. Pada percobaan kali ini, digunakan pasir dan air untuk mengetaui proses dekantasi. Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini yaitu memasukkan ± 1 sendok pasir ke dalam gelas kimia yang telah terisi air sebanyak 80 ml. Kemudian pasir dan air diaduk secara merata.Setelah diaduk, terlihat bahwa pasir tidak larut dalam air dan mengendap di dasar gelas.Lalu menuangkan larutan bagian atasnya untuk dipisahkan dari pasir yang mengendap di dasar gelas kimia. Pada percobaan ini bekerja prinsip Archimedes dimana massa jenis pasir lebih besar daripada massa jenis air sehingga pasir tenggelam atau mengendap di dasar gelas kimia. Hasil dari proses dekantasi ini adalah filtrate berupa air keruh dan residu berupa pasir yang tidak mengalami perubahan bentuk. Pemisahan dengan cara dekantasi ini belum dapat memisahkan larutan dengan baik sebab pada larutan bagian atas tadi yang dipisahkan dari endapan pasir masih terdapat kristal-kristal pasir. Sehingga air hasil pemisahan ini tidak jernih seperti sebelum pencampuran, melainkan menjadi keruh.Reaksi persamaannya adalah:
2H2O(aq) + SiO4(s) Si(OH)4(l)
2. Proses filtrasi (penyaringan)
Filtrasi adalah proses pemisahan padatan dari cairan dengan menggunakan bahan berpori yang hanya dapat dilalui oleh cairan. Penyaringan biasanya menggunakan kertas daring yaitu kertas yang porinya relative kecil sehingga dapat menahan partikel suspense.Pada percobaan kali ini, digunakan bubuk kapur tulis (CaCO3) dan air.Langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan memasukkan ± 1 sendok bubuk kapur tulis ke dalam air sebanyak 80 ml. kemudian diaduk, setelah diaduk dilakukan penyaringan dengan menggunakan corong dan kertas saring.Hasil dari percobaan ini yaitu bubuk kapur tulis sebagai residunya dan air jernih sebagai filtratnya.Hal ini terjadi karena air dan kapur tulis bersifat heterogen saat dicampurkan, penyaringan pada CaCO3 bertujuan untuk mendapatkan hasil pemisahan antara keduanya.Hasilnya yaitu kapur yang mengendap pada kertas saring dan air yang menjadi jernih dari sebelum penyaringan.Hal ini terjadi karena semua komponen yang berupa padatan dan campuran kapur tulis dan air telah tersaring dan mengendap pada kertas saring sedangkan air berupa cairan.
Persamaan pada percobaan ini:
CaCO3(s) + H2O(aq) Ca(OH)2 + CO2
3. Proses kristalisasi
Cara pemisahan ini dilakukan dengan cara penguapan, pemisahan dengan cara penguapan ini bertujuan untuk memisahkan air dan garam, sehingga bahan yang digunakan adalah air dan garam dapur. Langkan pertama yang dilakukan pada percobaan ini adalah memasukkan air sebanyak 25 ml ke dalam gelas kimia.Kemudian memasukkan garam dapur ke dalam gelas kimia yang telah berisi air tadi, kemudian diaduk hingga merata. Sebagian garam dapur yang dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air larut dan bersifat homogen dengan air dengan diberi perlakuan yang dapat mempercepat proses pelarutan yaitu dengan mengaduknya. Sedangkan sebagian garam yang lain tidak larut dalam air karena larutan telah menjadi jenuh. Kemudian dilakukan penyaringan dengan menggunakan corong dan kertas saring. Setelah penyaringan, filtrat yang didapatkan yaitu larutan garam yang selanjutnya akan diuapkan. Walaupun hasil penyaringan menjadi jernih kembali seperti sebelum dilakukan pencampuran, namun karena garam larut dalam air, maka dalam larutan tersebut masih terdapat partikel garam yang tidak tersaring oleh kertas saring. Oleh karena itu, perlu dilakukan penguapan dengan menggunakan cawan penguapan dan heater mantel sampai terbentuk kembali kristal NaCl (kristal garam murni).
Persamaan reaksi pada percobaan ini:
NaCl(s) + H2O(aq) NaOH(g) + HCl(s)
4. Proses sublimasi
Sublimasi merupakan teknik pemisahan dan pemurnian dari suatu zat dari campurannya dengan jalan memanaskan campuran sehingga dihasilakan sublimat.Langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini yaitu memasukkan bubuk naftalenke dalam gelas kimia yang telah berisi air sebanyak 25 ml.Naftalen diberi perlakuan berupa pengadukan untuk mempercepat proses pelarutan naftalen dalam air. Hasilnya yaitu campuran homogen yang berwarna biru.Setelah naftalen larut dalam air, larutan ini kemudian dimasukan kedalam cawan penguapan.Kemudian ditutu dengan kertas saring,diatas kertas saring ditutup lagi dengan corong dan leher corong tersebut disumbat dengan tissue.Setelah itu diletakan di atas penangas listrik.Hasil dari percobaan ini naftalen berbentuk padatan dan dan menguap serta menempel pada kertas saring membentuk kristal.Persamaan reaksi dari percobaan in adalah:
C10H8(S) + H2O(aq) 10Co2(g) + 24H2(g)
Sebelum
Sesudah
1. Percobaan1
Sebelum Sesudah
2. Percobaan 2
Sebelum Sesudah
3. Percobaan 3
Sebelum Sesudah
4. Percobaan
4Daftar Pustaka
Bahti, Hasan H. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisika. Bandung: ITB.
Mikarjudin. 2007. Kimia Dasar. Jakarta: Esis.
Partana, Fajar. 2008. Pemisahan dan Pemurnian Larutan. http://fajarpartana.blogspot.co.id (diakses 1 November 2016).
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Pramono. 2012. Percobaan II. http://pramono.staff.uns.ac.id/percobaanII.pdf (diakses 27 Oktober 2016).
Syukri. 1999. Kimia Dasar I. Bandung: ITB.
perubahan kimia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul
PERUBAHAN KIMIA
B. RumusanMasalah
1. Bagaimanagejalaterjadinyareaksikimia?
2. Bagaimanapenulisanpersamaanreaksikimia?
C. Tujuan
1. Praktikandapatmengamatigejalaterjadinyareaksikimia
2. Praktikandapatmenuliskanpersamaanreaksikimia
D. Manfaat
1. Agar praktikandapatmengamatiterjadinyasuatureaksikimia
2. Agar praktikandapatmengetahuipenulisandaripersamaanreaksikimia
BAB II
KAJIAN TEORI
Perubahan kimia adalah perubahan pada zat yang menghasilkan zat baru. Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat yaitu, terbentuk zat baru. zat yang berubah tidak dapat berubah kembali kebentuk semula diikuti massa zat setelah reaksi. (sugiyanto, 2008:58)
Menurut (prabowo, 1997:25-6). Ciri yang mampu membedakan sesuatu zat satu dengan zat lain adalah sifat dari masing-masing zat yaitu zat fisik dan zat kimia. Sifat fisik merupakan sifat yang dapat diamati tanpa adanya perubahan susunan zat yang bersangkutan. Sedangkan sifat kimia menggambarkan bagaimana suatu zat berubah ketika bereaksi dengan suatu zat lain dan biasanya diikuti dengan perubahan energi. Sifat kimia akan teramati ketika suatu zat berubah susunannya.
Perubahan kimia yang disertai pengeluaran energi disebut energi eksoterm, energi yang dikeluarkan dapat berubah energi panas listrik, cahaya dan lain-lain.sedangkan perubahan kimia yang disertai penyerapan energi disebut reaksi endoterm. Pada perubahan kimia dihasilkan satu atau lebih materi yang berbeda dari sebelumnya.
Suatu perubahan kimia materi yang menghasilkan jenis dan sifat materi berbeda dari zat semula dinamakan perubahan kimia, (perubahan kimia dinamakan juga reaksi kimia). Misalnya pembakaran kayu, jika kayu dibakar akan menghasilkan arang kayu. Jika dibandingkan antara kayu dan arang kayu, keduanya memiliki jenis dan sifat yang berbeda. Karena itu pembakaran kayu bukan perubahan fisika, tetapi tergolong kimia. Dalam perubahan kimia dihasilkan jenis materi yang berbeda dengan materi semula. Sehingga terdapat dua istilah yang digunakan dalam reaksi kimia yaitu zat semula dinakan reaktan atau pereaksi, sedangkan zat yang terbentuk hasil reaksi. Pada pembakaran kayu dinamakan hasil reaksi. Dalam kehidupan sehari-hari banyak reaksi kimia yang terjadi seperti pada pembakaran minyak bumi, perkaratan besi, dan lainnya. Semua itu menghasilkan zat yang sifat dan jenisnya baru (sunarya, 2010:11).
Menurut (purba,2006:79). Perubahan kimia disebut reaksi kimia yang terjadi ketika zat-zat reaksi dicampurkan satu wadah, namun tidak setiap campuran disertai dengan reaksi kimia. Kadang-kadang tidak mudah untuk mengetahui apakah suatu reaksi kimia terjadi atau tidak. Meskipun demikian, pada umumnya reaksi kimia desertai dengan suatu perubahan yang dapat diamati.
1. Perubahan warna
Banyak zat kimia yang berwarna merupakan sifat khas zat artinya tidak ada zat yang berbeda yang mempunyai warna yang sama. Oleh karena iti, perubahan warna merupakan petunjuk telah terbentuk zat baru. Memudarnya warna pakaian menunjukkan terlah terjadi suatu reaksi kimia.
2. Perubahan suhu
Reaksi kimia selalu disertai pelepasan dan penyerapan energi. Bentuk energi yang menyertai reaksi kimia dapat berubah kalor (panas), cahaya atau listrik reaksi yang membebaskan kalor disebut reaksi eksoterm sedangkan yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm.
3. Pembentukan endapan
Kelarutan zat dalam air sangat beragam ada yang mudah larut ada pula yang sukar larut. Garam dan gula merupakan dua contoh zat yang mudah larut, sedangkan batu dan pasir sangat sukar larut dalam air. Reaksi yang menghasilkan endapan adalah reaksi kimia yang menghasilkan zat yang sukar larut dan mengandap.
4. Pembentukan gas
Selain, perubahan warna, perubahan suhu, dan perubahan endapan . perubahan lain yang menandai berlangsungnya reaksi kimia adalah pembentukan gas. Gas hasil reaksi dapat diamati berupa gelembung yang keluar dari campuran pereaksi.
Menurut (kleinferter,1989:20-28). Tiap zat misalnya air, gula, garam, perak atau tembaga, memiliki seperangkat sifat atau ciri (karateristik) yang membedakannya dari semua zat lain dan memberinya identitas yang unik baik gula maupun garam berwarna putih padat, kristal, larut dalam air dan tak berbau. Tetapi gula manis, bila dipanaskan dalam belanga akan meleleh setelah dipanasi, sehingga membara, tidak menjadi coklat betapapun dipanasi didalam nyala api. Zat-zat ini diberikan dengan memaparkan beberapa sifat intrinsik merka masing-masing. Sifat intrinsik adalah kualitas yang bersifat khas dati setiap contoh zat, tidak peduli bentuk dan ukuran contoh itu. Sifat ekstrinsik ialah sifat yang tidak khas dari suatu zat itu sendiri ukuran, bentuk, bobot dan temperatur.
Kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan zat itu berubah, baik sendirian maupun dengan berantaraksi dengan zat lain dan dengan berubah itu membentuk bahan. Bahan berlainan disebut sifat kimia. Sifat kimia adalah sifat intrinsik. Misalnya etil alkohol mudah terbakar, besi berkarat dan kayu melapuk. Perubahan kimia mengakibatkan hilangnya zat-zat dan terbentuknya zat-zat baru. Tiga macam perubahan menjadi hasil reaksi yang mempunyai sifat, susunan, dan energi dalam yang belainan. Dalam beberpa hal perubahan itu begitu dinamis sehingga tidak diragukan lagi bahwa telah terjadi sesuatu perubahan kimia. Suatu perubahan warna atau pembentukan zat padat yang tidak larut merupakan indikasi terjadinya kimia atau pembentukan zat padat yang tak larut. Merupakan indikasi terjadinya kimia. Ketika perubahan mmenyertai reaksi kimia yaitu perubahan sifat, komposisi, dan energi (purba, 2008:40).
Macam-macam reaksi kimia
1. Reaksi penggabungan
Reaksi penggabungan adalah reaksi di mana dua buah zat bergabung membentuk zat ke tiga. Khusus paling sederhana adalah jika dua unsur bereaksi membentuk senyawa, misalnya:
2Na + Cl2 2NaCl
2. Reaksi penguraian
Reaksi penguraian adalah suatu reaksi senyawa tunggal membantuk dua atau lebih zat baru. Biasanya reaksi ini berlangsung dalam suhu tinggi agar terurai, misalnya:
KClO3 2KCl + 3O2
3. Reaksi pendesahan
Reaksi pendesahaan atau di sebut juga reaksi pertukaran tunggal adalah reaksi di mana suatu unsur bereaksi dengan senyawa menggantikan unsur yang terdapat dalam senyawa itu.
2Fe + Cu(NO3)2 Cu + Fe(NO3)2
4. Reaksi pertukaran ganda
Reaksi pertukaran ganda adalah reaksi yang melibatkan pertukaran bagian dari pereaksi. Jika pereaksi adalah senyawa ionik dalam bentuk larutan, bagian yang bertukaran adalah kation dan onion dan senyawa.
2KI + Pb(NO3)2 2KNO3 + PbI2
5. Reaksi pembakaran
Reaksi pembakaran adalah reaksi suatu zat dengan oksigen, biasanya bereaksi cepat di sertai pengelapan, Kalor membentuk nyala. Contoh pembakaran senyawa karbon :
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O
2CH3COOH + 3O2 2CO2 +4H2O
C4H10 + 13O 8CO2 + H2O
Reaksi-reaksi kimia dapat terjai di mana-mana pada mesin molal, gosulin yang di bakar untuk menguplai energi untuk menggerakan mobil, menghidupkan radio, dan menyalakan AC. Reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh kita menyediakan energi untuk menggerakkan otot-otot kita. Di dalam reaksi kimia di dalam tumbuhan untuk mengubah CO2 (karbon dioksida)dan air menjadi karbohidrat.
Para ahli kimia menggambarkan reaktan,di dalam perubahan kimia zat yang di reaksikan berubah menjadi zat baru yang memiliki komposisi yang berbeda dan sifat-sifat yang baru meliputi perubahan kimia, karena atom dari zat yang berbentuk kombinasi baru memiliki sifat-sifat yang baru(Timberlake,2004:186)
Perubahan kimia membentuk zat baru karena terjadi perubahan susunan dalam struktur zat. Contohnya : besi berkarat, kayu terbakar, dan air menjadi hidrogen dan oksigen. Ilmu kimia sebagai ilmu pengetahuan alam yang mempelajari komposisi dan struktur zat kimia serta hubungan keduanya dengan sifat zat. Peristiwa fisika dan kimia komposisi (susunan) zat menyatakan perbandingan unsur yang membentuk zat. Contohnya air dan etanol, dengan rumus senyawa:
H2O dan C12 H5 OH
Berkat pengetahuan tentang kandungan dan struktur senyawa, ahli kimia telah berhasil membentuk banyak senyawa baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti perabotan rumah tangga (plastik), produk kesehatan yaitu obat-obatan, dan produk untuk pertanian yaitu Pupuk dan plastida(Syukri,2010:2).
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. TempatdanWaktu
Praktikumperubahankimia, di laksanakanpadaharirabu, 1 november 2017pukul 13.00 s/d 15.00 wita, bertempat di laboratoriumkimia, Jurusankimia, Fakultas MIPA, UniversitasNegeri Gorontalo.
B. AlatdanBahan
Tabel,Alat
No Nama alat Kategori Gambar Fungsi
1 Gelaskimia I
Sebagaiwadahatautempatzatkimia
2 Gelasukur I
Untukmengukur volume cairan
3 Tabungreaksi I
Untukmereaksikanzatkimia
4 Raktabungreaksi I
Wagah untukmeletakkantabungreaksi
5 Pipettetes I
Untukmengambillarutan
6 Spatula I
Untukmengambilzatkimia yang berbentukpadatan
7 Paku I
Sebagaialatujicoba
8 Kapas I
Untukmembalutpaku
Tabel,Bahan
No Nama bahan Kategori Sifatfifsika Sifatkimia
1 Magnesium (Mg) Khusus Nomor atom : 12
Memilikititikdidihyanhlebihbesardaripadatitiklelehnya Dapatbereaksi, Tidakbereaksiterhadap hydrogen
2 Asamklorida (HCl) Khusus Massa atom : 36,45
Massa jenis : 3,2
Titikleleh : -101
Energy ionisasi : 1250 Akan berasaptebal di udaralembab,Gasnyaberwarnakuningkehijauandanberbaumeransang
3 Asamasetat/ cuka (CH3COOH)
Khusus berbentukcairanjernih,
tidakberwarna,
berbaumenyengat Mudahmenguap di udaraterbuka,Mudahterbakar,
Dapatmenyebabkankorosifpadalogam.
4 Asamsulfat (H2SO4) Khusus Berbentukcairan, beratmolekul : 98,08 Mudahlarutdalam air dingin,
Larutdalam air denganpembesaran
5 Asamoksalat (H2C2O4) Khusus Berbentuk Kristal,
Berwarnaputih,
Tidakmenyerap air,
Beratmolekul 90,04 Larutdalam alcohol,Larutdalam air 5,25%, Mempunyaikelarutan yang sangatkecil
6 Kalium permanganate (KMnO4) khusus Berbentukpadatan,
Berwarnaungu, massajenis : 150,03,
Titikdidih 240 Larutdalam methanol,
Mudahterurai,
Oksidatorkuat
3. ProsedurKerja
• Percobaan 1
HCL
Mengambilserbuk mg secukupnya
Memasukankedalamlarutan yang beradadalamtabungreaksi
Mengamati yang terjadi
• Percobaan 2
H2SO4
memasukanserbuk mg secukupnya
memasukankedalamlarutandalamtabungreaksi
mengamati yang terjadi
• Percobaan 3
KMnO4
mengambillarutan H2C204 secukupnya
memasukankedalamlarutandalamtabungreaksi
mengamati yang terjadi
• Percobaaan 4
Paku
membalutdengankapas
meneteskan CH3COOH secaraperlahan
mendiamkanselama 20 menit
mengamati yang terjadi
BAB IV
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel, Pengamatan
No. Perlakuan pengamatan
1. Mengambil serbuk Mg secukupnya dan masukkan kedalam HCl yang telah berada didalam tabung reaksi dan mengamati hasil percobaan Menghasilkan gelembung-gelembung gas.
Lambat dan sukar menguap
Serbuk Mg sukar larut
Perubahan warna putih keruh
2. Mengambil Mg secukupnya dan masukkan kedalam larutan H2SO4 yang telah berada dalam tabung reaksi dan mengamati hasil percobaan Menghasilkan gelembung-gelembung gas
Menguap
Pada H2SO4 serbuk Mg lebih mudah larut
Warna menjadi putih / bening
3. Mengambil larutan H2C2O4 secukupnya dengan menggunakan pipet tetes dan dimasukkan kedalam tabung reaksi dan amati selama 20-30 menit Menghasilkan warna ungu terang
Setelah 17 menit warnanya berubah, bening kecoklatan
4. Mengambil paku kemudian balut dengan kapas dengan meneteskan cuka secukupnya secara perlahan sampai basah dan diamati selama 20 menit Paku terendam cuka mengalami perkaratan
Paku yang tidak terendam cuka tidak mengalami perkaratan
Paku yang dibalut dengan kapas tidak mengalami perkaratan
B. Pembahasan
Padapercobaansatu di reaksikanantaraserbuk Magnesium denganasamkloridadenganpersamaanreaksisebagaiberikut:
Mg(s) + 2HCl(l) MgCl2(aq) + H2(g)
Senyawa yang dihasilkanpadapersamaanreaksi di atasberupa magnesiumkloridaatau magnesium diklorida. Denganhidrogensebagaihasilreaksi yang bersifat gas sehinggapadawadahterbukaakanhabisteruraiberaksidenganudara. padasaatserbuk Mg di masukkankedalamlarutanasamklorida yang telah di siapkanpadatabungreaksiterjadigejalahreaksidiantaranya, timbulgelembung-gelembung gas yang lambatdansukarmenguapsertaterbentuknyabuihpadapermukaanlarutandanmengalamiperubahanwarnahmenjadiputihkeruh. Serbuk Mg padaasamkloridamudahterurainamunbersifatsukarlarutkarenanyamemerlukanwaktu yang lama untukmeraksikankeduasenyawatersebutsampaimembentukkesetimbangan yang di inginka
Gambarhasilpercobaan: 1
Padapercobaanduadireaksikanantaraserbuk magnesium denganasamsulfatmembentukpersamaanreaksisebagaiberikut..:
Mg(s) + H2SO4(s)MgSO4(aq) + H2(g)
Senyawa yang di hasilkanpadapersamaan di atasberupalarutan Magnesium Sulfat,degansenyawahidrogen yang merupakansenyawahasilakhirreaksi yang berbentuk gas, sehinggahidrogenpadawadahterbukaakanteruraiolehudara. Padasaat Mg dimasukkankedalamsenyawaAsamsulfat yang telah di tuangkankedalamtabungreaksiterjadigejalahreaksipadasenyawahasilcampurantidakmengalamiperubahanwarna yang signifikanmelainkantetapberwarnahbeningnamunsedikitlebihjernih.
Gambarhasilpercobaan: 2
Padapercobaantigalarutan H2C2O4 di pindahkandariwadahtertutupkewadahterbuka, dengantujuanuntukmereaksikansenyawa H2C2O4denganudaradanmembentukpersamaanreaksisebagaiberikut..:
2H2C2O4(l) + O2(g)CH3COOH(l) + 2CO2(g) + 2O2(g)
Senyawa yang di hasilkanberupaasamcuka.karbondioksidadanoksigen. Karbondioksidadanoksigenmerupakansenyawa yang berwujud gas sehinggapadawadahterbukasenyawatersebutakanmenguapdanterurai di udara. Padasaatmulamula di tuangkansenyawa H2C2O4memilikiwarnaungguterang, setelah di biarkanselamatujuhbelasmenit di wadahterbukalarutantersebutbereaksidenganudaradanmembentukgejalahreaksiberupaperubahanwarnamenjadibeningkecoklatan.
Gambarpercobaan: 3
Padapercobaanempatreaksi yang terjadimerupakanjenisreaksiperkaratan(korosi) denganbahanreaksiberupalarutanasamcukadenganprsamaanreaksiionisasinyasebagaiberikut..:
CH3COOH(l)H+ + CH3COO-
Padasaatpercobaanberlangsungselama 20 menitterbentukgajalahreaksidiantaranya..:
*paku yang terendamcukamengalamiperkaratan
*paku yang tidakterendamcuka,tidakmengalamiperkaratan
*paku yang di balutdengankapastidakmengalamiperkaratan
Hal ini di sebabkankarenapaku yang di gunakanmerupakansenyawalogam yang berpotensialreduksisertalarutanasamcuka yang merupakanfaktorutamaterbentuknyaperkaratanpadapaku, karenakorosiakansangatcepatterjadipadabahanlogam yang terkenalarutanbersifatasam. Paku yang di balutolehkapastidakmengalamiperkaratandikarenakanpadapercobaaninikapasberperansebagaipelindungmekanis, yang berfugsi agar larutanataupunudaratidakbersentuhanlangsungdenganpaku.
Gambarhasilpercobaan: 4
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Dari percobaan yang kami lakukan, kami dapatmenyimpulknbahwaperubahankimiamerupakanperubahan yang terjadipadasuatuzatbaikberbentukpadat,cairmaupun gas. Perubahankimiasendiritidakluputdariberbagaimacamgejalahreaksisepertidiantaranyaperubahanbentuk,perubahanwarna,perubahanmateripenyusunyadanberbagaimacamperubahanlainya yang membuatzatataumateriberubahbentukpadasaatkesetimbanganberlangsung. Hanyasajaperubahankimiasedikitberbedahdenganreaksikimia, karenaperubahankimiameliputiseluruhaspekdaripenggabunganataupunperusakansuatuzatolehzat lain yang sifatnyaberbeda. Sementarareaksikimiahanyadapatmenjelaskan proses yang terjadipadasaatberjalanyareaksi.
SARAN
Saran kami, padasaatmelakukanpercobaanpraktikan di harapkanberhati-hatidalammemasukkansuatuzat yang memilikikadartinggikedalamtabungreaksidikarenakanzattersebutdapatmenyebabkanlukabakarpadabagian yang terkenazattersebut. Dan sebaiknyapadasaatpraktikumberlangsungpraktikanmengenakanperlengkapanpraktikumdenganbaik,karenasuatuzatpadasaat di reaksikanakanmelepaskan gas-gas berbahayakeudara yang jikaterhirupdapatmenyebabkansesaknafasdanmemicukerusakanfungsi organ.
DAFTAR PUSTAKA
Kleinfeiter,donaid C. 1989.ilmu kimia untuk unuversutas. Jakarta: erlangga
Prabowo,hadi. 1997. Ilmu kimia. Jakarta: Erlanga
Purba, michae. 2006. Ipa kimia. Jakarta erlangga
Sugiarto,T dan ismawati,E. 2008. Ipa kimia. Jakarta: prisma esta utama
Sukri.S.1999.kimia.dasar.1. bandung: ITB
Sunarya,yayan 2010. Kimia.dasar 1. Bandung: yrama widya
Timberlake,karea.C.2004.chemistry.stroctores.of.life
Chemistry
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT serta solawat kepada Nabi SAW
saat ini saya sudah masuk pada jenjang yg lebih menantang bagi saya dalam hal menuntut ilmu semoga ditempat ini saya mampu menjadi yg TERBAIK