HAKIKAT, PERANAN, FUNGSI, TUJUAN SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN

03 October 2022 03:51:51 Dibaca : 18204 Kategori : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak yang signifikan terhadap proses belajar. Di dalam proses belajar itu sendiri membutuhkan sarana untuk ketercapaian kualitas pembelajaran. Berbagai sarana tersebut didefinisikan sebagai sumber belajar. Sumber belajar sangat erat kaitannya dengan media pembelajaran. Sumber belajar yang tak terbatas hanya lewat guru dan buku, akan tetapi beragam wujud bisa berupa tempat, teks, benda, dan makhluk hidup yang dimanifestasikan secara interaksi langsung maupun tak langung lewat audio, visual dan audiovisual. Sumber belajar sebagai komponen penting dalam aktivitas pembelajaran disajikan melalui efektivitas media pembelajaran.

Media pembelajaran yang merupakan bagian integral dari sumber belajar didayagunakan untuk menunjang proses pembelajaran. Sumber belajar dan media pembelajaran ini pemanfaatannya telah merambah di segala ruang lingkup diantara sekolah, kampus, dan perkantoran. Keterampilan dalam pengusaan memanfatkan berbagai sumber belajar dan media pembelajaran bersesuaian dengan hasil pembelajaran yang aktual dan faktual.

Berangkat dari latar belakang tersebut, maka makalah ini berusaha memaparkan secara mendetail mengenai sumber belajar dan media pembelajaran.

 

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka terlahir beberapa rumusan masalah yang dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:

Bagaimanakah hakikat sumber belajar?Bagaimanakah peranan sumber belajar?Bagaimanakah fungsi sumber belajar?Bagaimanakah tujuan sumber belajar?Bagaimanakah hakikat media pembelajaran?Bagaimanakah peranan media pembelajaran?Bagaimanakah fungsi media pembelajaran?Bagaimanakah tujuan media pembelajaran? 

1.3  Tujuan Penulisan

Dari beberapa rumusan masalah maka dapat diekstraksi tujuan penulisan yakni sebagai berikut:

Untuk mengetahui hakikat sumber belajarUntuk memahami peranan sumber belajarUntuk mengetahui fungsi sumber belajarUntuk mengetahui tujuan sumber belajarUntuk mengetahui hakikat media pembelajaranUntuk memahami peranan media pembelajaranUntuk mengetahui fungsi media pembelajaranUntuk mengetahui tujuan media pembelajaran. 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 SUMBER BELAJAR

2.1.1 Hakikat Sumber Belajar

Ada beberapa pengertian learning resources atau sumber belajar yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan yaitu :

1.        Degeng dalam Andi Prastowo sebagai semua sumber yang mungkin dapat digunakan oleh peserta didik supaya terjadi perilaku belajar (Prastowo, 2015).

2.        Sumber belajar pada hakikatnya adalah segala sesuatu baik benda, data, fakta, ide, orang, dan lain sebagainya yang bisa menimbulkan proses belajar. Contohnya buku paket, modul, LKS (lembar kerja siswa), realia, model, market, bank, museum, kebun binatang, dan pasar (Prastowo, 2015).

3.        Sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri atas sekumpulan bahan atau situasi yang dikumpulkan secara sengaja dan dibuat agar memungkinkan peserta didik belajar secara individual (Syukur N.C, 2008).

4.        Sumber belajar adalah segala jenis media, benda, data, fakta, ide, orang, dan lain- lain yang dapat mempermudah terjadinya proses belajar bagi peserta didik (Yusuf, 2010).

5.        AECT (Association for Education and Communication Technology), sumber belajar adalah semua sumber yang meliputi data, orang dan barang yang digunakan oleh peserta didik baik secara sendiri-sendiri maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informal, untuk memberikan kemudahan belajar. Sumber-sumber itu meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar. Pesan merupakan informasi yang ditransmisikan atau diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, ajaran, fakta, makna, nilai dan data. Orang yaitu manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan, pengelola dan penyaji pesan. Bahan yaitu sesuatu wujud tertentu yang mengandung pesan untuk disajikan dengan menggunakan alat atau bahan tanpa alat penunjang apapun. Bahan ini disebut sebagai media atau software atau perangkat lunak. Alat yaitu suatu perangkat yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Alat ini disebut hardware atau perangkat keras, seperti proyektor slide, proyektor film, OHP, dan lain-lain. Teknik diartikan sebagai prosedur yang sistematis atau acuan yang dipersiapkan untuk menggunakan bahan peralatan, orang dan lingkungan belajar secara terkombinasi dan terkoordinasi untuk menyampaikan pesan atau materi pembelajaran. Terakhir, latar atau lingkungan yaitu situasi di sekitar proses pembelajaran berlangsung. Latar dibedakan menjadi dua macam yaitu lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan fisik seperti gedung, sekolah, perpustakaan, laboratorium, rumah, studio, ruang rapat, museum, taman, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan non fisik, seperti tatanan ruang belajar, sistem ventilasi, tingkat kegaduhan lingkungan belajar, cuaca dan sebagainya (AECT, 1994).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat dipahami bahwa sumber   belajar merupakan berbagai atau semua sumber baik yang berupa data, orang, metode, media, tempat berlangsungnya pembelajaran, yang digunakan oleh peserta didik  dalam belajar (baik secara terpisah maupun secara terkombinasi).

 

2.1.2 Peranan Sumber Belajar

Menurut Rohani (2010: 73) sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang dilakukan, adapun peranan tersebut dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

1)         Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual.

Dalam pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu:

a)         Front line teaching method, dalam pendekatan ini guru berperan menunjukkan sumber belajar yang perlu dipelajari.

b)        Keller Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik personalized system of instruksional (PSI) yang ditunjang dengan berbagai sumber berbentuk audio visual yang didesain khusus untuk belajar individual.

c)         Metode proyek, peranan guru cenderung sebagai penasehat disbanding pendidik, sehingga peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam memilih, merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan belajar.

2)         Peranan sumber belajar dalam belajar klasikal

Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalah komunikasi langsung antara guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangat tergantung oleh kualitas guru, karena guru merupakan sumber belajar utama. Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya sama sekali, karena frekuensi belajar didominasi interaksinya dengan guru (Sardiman, 2005: 155-156).

3)         Peranan sumber belajar dalam belajar kelompok

Pola komunikasi dalam belajar kelompok, menyajikan dua pola komunikasi yang secara umum ditetapkan dalam belajar yaitu:

a)         Buzz sessions (diskusi singkat).

b)        Controllet discussion (diskusi di bawah kontrol guru.

c)         Tutorial (belajar dengan guru pembimbing.

d)        Team project (tim proyek).

e)         Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya).

f)         Micro teaching, (proyek pembelajaran yang direkam dengan video).

g)        Self helf group (kelompok swamandiri).

 

2.1.3 Fungsi Sumber Belajar

Sumber belajar memiliki fungsi penting dalam proses belajar. Adapun fungsi dari sumber belajar diantaranya adalah:

1)  Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik, b) Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.

2)  Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional, b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.

3)  Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis, b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.

4)  Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: a) meningkatkan kemampuan sumber belajar, b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.

5)  Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit, b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

6)  Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis (Rohani, 2010: 80).

 

2.1.4 Tujuan Sumber Belajar

Tujuan sumber belajar adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem instruksional. Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam pilihan untuk menunjang kegiatan kelas dan untuk mendorong penggunaan cara-cara yang baru yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program pembelajaran.

 

2.2 MEDIA PEMBELAJARAN

2.2.1 Hakikat Media Pembelajaran

Menurut Association of Education and Communication Technology/ AECT (dalam Sadiman, 2009:6) secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti ‘tengah’. Dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai ‘antara’ atau ‘sedang’ sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi. Djamarah (2006: 120) menjelaskan bahwa media juga dapat disebut sebagai alat-alat bantu apa saja yang bisa dipakai sebagai penyampai pesan dari guru kepada siswa dengan tujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah semua hal yang fungsinya bisa dijadikan sebagai perantara dalam melakukan komunikasi baik antara sumber dengan penerima pesan yang disampaikan.

Corey mengungkapkan pembelajaran merupakan suatu proses di mana lingkungan seseorang yang secara disengaja dikelola sedemikian rupa dengan tujuan supaya memungkinkan dirinya turut serta di dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi khusus atau dapat menghasilkan respons tertentu terhadap situasi tertentu pula (Sagala, 2011: 61). Nasution (2005: 12) mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar. Gulo (2004: 24) mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan semua kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dengan sengaja untuk membelajarkan siswa atau bisa juga sebagai pengaturan sejumlah informasi dan juga lingkungan untuk memfasilitasi siswa dalam belajar.

Media dapat disebut sebagai ‘media pembelajaran’ (instructional media) ketika memuat pesan dengan tujuan pembelajaran (Cahyadi, 2019:2). . Miarso (2004) berpendapat bahwa “media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar”.

Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat, sarana, perantara, dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perbuatan, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi pada diri siswa

 

2.2.2 Peranan Media Pembelajaran

Peranan media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim kepada penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat peserta didik untuk belajar.

Tafonao (2018:108-109) memaparkan peranan media pembelajaran dalam proses belajar sebagai berikut:

1.        Pembelajar memiliki kemampuan untuk menangkap pembelajaran dengan baik. Dengan demikian penggunaan media dalam pengajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Karena media pembelajaran adalah sumber belajar, secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda atau pun peristiwa yang membuat kondisi siswa untuk lebih memungkinkan memperoleh pengetahuan keterampilan atau pun sikap

2.        Media membangkitkan keinginan dan minat pembelajar untuk belajar. Bukan hanya membangkitkan motivasi untuk belajar, namun membawa pengaruh positif bagi psikologis pembelajar. Sebab media pembelajaran dapat memperlancar interaksi antara dosen/guru dengan peserta didik.

3.        Media memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan dan penuh makna.

 

 

2.2.3        Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran tidak sekadar menjadi alat bantu pembelajaran, melainkan juga merupakan suatu strategi dalam pembelajaran. Menurut Cahyadi (2019:19), sebagai strategi media pembelajaran memiliki banyak fungsi yaitu:

1.    Media sebagai sumber belajar

Belajar adalah proses aktif dan konstruktif melalui suatu pengalaman dalam memperoleh informasi. Dalam proses aktif tersebut, media pembelajaran berperan sebagai salah satu sumber belajar bagi pembelajar. Artinya, melalui media peserta didik memperoleh pesan dan informasi sehingga membentuk pengetahuan baru pada diri peserta didik. Dalam batas tertentu, media dapat menggantikan fungsi guru sebagai sumber informasi atau pengetahuan bagi peserta didik

2.    Fungsi semantik

Semantik berkaitan dengan “meaning” atau arti dari suatu kata, istilah, tanda atau simbol. Saat seseorang mempelajari suatu arti dari kata baru, seseorang akan membutuhkan media seperti kamus, glossary, aatau narasumber. Melalui media tersebut seseorang dapat menambah perbendaharaan kata dan istilah.

3.    Fungsi manipulatif

Fungsi manipulatif adalah kemampuan media dalam menampilkan kembali suatu benda atau peristiwa dengan berbagai cara, sesuai kondisi, situasi, tujuan dan sasarannya. Manipulasi ini seringkali dibutuhkan oleh para pendidik untuk menggambarkan suatu benda yang terlalu besar, terlalu kecil, atau terlalu berbahaya serta sulit diakses mungkin karena letak dan posisinya yang jauh atau prosesnya terlalu lama untuk observasi dalam waktu yang terbatas

4.    Fungsi fiksatif (daya tangkap atau rekam)

Fungsi fiksatif adalah fungsi yang berkaitan dengan kemampuan suatu media untuk menangkap, menyimpan, menampilkan kembali suatu objek atau kejadian yang sudah lama terjadi. Artinya, fungsi fiksatif ini terkait dengan kemampuan merekam (record) media pada suatu peristiwa atau objek dan menyimpannya dalam waktu yang tidak terbatas sehingga sewaktu-waktu dapat diputar kembali ketika diperlukan.

5.    Fungsi distributif

Fungsi distributif memiliki dua fungsi di dalamnya yaitu mengatasi batas-batas ruang dan waktu, juga mengatasi keterbatasan inderawi manusia.

6.    Fungsi psikologis

Dari segi psikologis, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi seperti fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi imajinatif dan fungsi motivasi.

7.    Fungsi sosio-kultural

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta didik. Peserta didik dalam jumlah besar dengan adat, kebiasaan, lingkungan dan pengalaman yang berbeda-beda sangat mungkin memiliki persepsi dan pemahaman yang tidak sama tentang suatu topik pembelajaran. Disinilah fungsi media mampu memberikan rangsangan, memberikan pemahaman tentang perlunya menjaga keharmonisan dan saling menghargai perbedaan yang ada

Pendapat lain oleh Sudrajat (dalam Putri, 2011: 20) menyatakan bahwa ada beberapa fungsi dari media pembelajaran. Beberapa fungsi tersebut antara lain sebagai berikut. 1) Media pembelajaran bisa melampaui batasan dari suatu ruang kelas. 2) Media pembelajaran dapat memungkinkan adanya interaksi secara langsung antara siswa dengan lingkungan sekitar. 3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang diperoleh oleh siswa. 4) Media pembelajaran dapat mengahsilkan kesamaan pengamatan. 5) Media pembelajaran dapat menanamkan kepada siswa tentang konsep dasar dari materi dengan benar, nyata dan realistis. 6) Media pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi dan rangsangan kepada siswa untuk mau belajar. 7) Media pembelajaran dapat memberikan suatu pengalaman yang integral kepada siswa baik dari yang kongkrit sampai pengalaman abstrak. Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi dan minat siswa untuk belajar dan dapat memudahkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.

 

2.2.4        Tujuan Media Pembelajaran

Sumantri (1999:178) menyatakan bahwa tujuan media pembelajaran di antaranya sebagai berikut. Pertama, memberikan kemudahan kepada siswa untuk memahami konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu. Melalui media pembelajaran, guru dapat mengkonkretkan dan memberikan contoh konsepk, prinsip, dan sikap yang abstrak serta menunjukkan langkah konkret dan contoh keterampilan yang akan dibentuk pada siswa. Kedua, memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat siswa untuk belajar. Melalui media pembelajaran, guru tidak hanya menjelaskan pembelajaran secara verbal, tetapi dapat dilakukan atau disertai dengan gambar, video, teks, dan suara. Di samping itu, media juga dapat digunakan siswa dalam pembelajaran mandiri, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Ketiga, menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknologi. Media dapat menyajikan bentuk konkret atau contoh dari sikap[1]sikap atau keterampilan yang hendak ditanamkan kepada siswa. Di samping itu, siswa tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media sehingga secara tidak langsung juga akan bersikap positif terhadap perkembangan sekaligus terampil dalam menggunakan teknologi. Keempat, menciptakan situasi belajar yang tidak dapat mudah dilupakan oleh siswa. Karena media memberikan pengalaman belajar yang mengaktifkan beberapa alat indra secara bersamaan atau berturunan, maka hasil belajarnya dapat bertahan lebih lama daripada sekedar menggunakan satu atau beberapa alat indra. Apalagi dalam multimedia interaktif, siswa berkesempatan mengoperasikan sendiri dan belajar sendiri dari media yang mereka operasikan itu. Hal ini juga akan meningkatkan daya tahan (resistensi) siswa terhadap materi yang sudah mereka pelajari.

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1  Kesimpulan

Sumber belajar merupakan berbagai atau semua sumber baik yang berupa data, orang, metode, media, tempat berlangsungnya pembelajaran, yang digunakan oleh peserta didik  dalam belajar (baik secara terpisah maupun secara terkombinasi). Sumber belajar berperan dalam pembelajaran individual, klasikal, dan kelompok.. Fungsi sumber belajar antara lain: Meningkatkan produktivitas pembelajaran, memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, lebih memantapkan pembelajaran, memungkinkan belajar secara seketika, dan memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas. Tujuan sumber belajar adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem instruksional.

Media pembelajaran adalah adalah alat, sarana, perantara, dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perbuatan, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi pada diri siswa. Peranan media pembelajaran antaralain: pembelajar memiliki kemampuan untuk menangkap pembelajaran dengan baik, media membangkitkan keinginan dan minat pembelajar untuk belajar, dan media memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan dan penuh makna. Media pembelajaran dapat berfungsi menumbuhkan motivasi dan minat siswa untuk belajar dan dapat memudahkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Tujuan media pembelajaran adalah memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat siswa untuk belajar.

3.2  Saran

Pada makalah ini kita telah diberikan pemahaman mengenai hakikat, peranan, fungsi, tujuan sumber belajaran dan media pembelajaran. Sangat besar harapan penyusun agar nantinya makalah ini dapat membantu pembaca untuk lebih memahami baik konsep maupun penerapan pengembangan media pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dan kampus. Selain itu, penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran pembaca agar pada penulisan makalah selanjutnya  hal itu dapat diperbaiki. Tak luput penyusun menitipkan masukan sebagai berikut:

3.2.1        Bagi linguis, dosen, peneliti

a.       Memperkaya multi penafsiran kajian pengembangan media pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya sumber belajar dan media pembelajaran

b.      Memproduksi teori pengembangan media pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya sumber belajar dan media pembelajaran

c.       Mendokumentasikan penelitian bidang pengembangan media pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya sumber belajar dan media pembelajaran secara kontinuitas

3.2.2        Bagi guru dan mahasiswa bahasa

a.       Mendalami kajian pengembangan media pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya sumber belajar dan media pembelajaran dengan sumber beragam dan terbaru

b.      Melakukan penelitian kajian pengembangan media pembelajaran Bahasa Indonesia

c.       Berkolaborasi dengan dosen dan peneliti dalam berkarya

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

AECT. (1994). Definisi Teknologi Pendidikan Satuan Tugas Definisi Teknologi AECT (Y. Miarso (ed.)). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Cahyadi, Ani. (2019). Pengembangan Media dan Sumber Belajar: Teori dan Prosedur. Serang: Penerbit Laksita Indonesia.

Djamara, Syaiful Bahri.(2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Gulo, D. (1982). Kamus Psikologi. Cetakan I. Bandung: Tonis.

Miarso, Yusuf Hadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Nasution. (2005). Pengantar Psikologi Pendidikan Dasar. Yogyakarta: Cemerlang Publishing.

Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu: Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI (1st ed.). Jakarta: Prenadamedia Group.

Putri, Agustina. (2011). Psikologi Perkembangan. Surakarta: PGSD UMS.

Rohani, Ahmad. (2010). Pengelolaan Pengajaran Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional. Jakarta: Rineka Cipta.

Sadiman, S Arif. dkk. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sardiman, A. M. (2005).  Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sumantri, Mulyani. (1999). Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Depdikbud

Syukur N.C, F. (2008). Teknologi Pendidikan. Semarang: Rasail Media Group.

Tafonao, Talizaro. (2018). Peranan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat Belajar Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, 108-109.

Yusuf, P. M. (2010). Komunikasi Instruksional. Jakarta: Bumi Aksara.