PILKADA SO DEKAT
Sumber Gambar : https://antaranews.com/berita/4491769/pilkada-kontes-harga-diri-yang-penuh-damai
Pilkada, tinggal menghitung hari pemilihan kepala daerah (PILKADA) dilaksanakan secara serentak hampir di seluruh indonesia setidaknya pada pemilihan kepala daerah tahun ini disetiap daerah akan memilih Gubernur dan wakil Gubernur, Bupati dan wakil Bupati, serta Walikota dan wakil walikota. Beberapa bulan yang lalu calon kepala daerah di masing-masing daerah sudah melakukan pendaftaran ke KPU (Komisi Pemilihan Umum) baik di tingkat satu mauoun dua (Provinsi, Kabupaten/Kota). Kemudian disusul dengan kampanye, pada sesi kampanye ini masing-masing calon kepala daerah menawarkan prodak program kerja yang mereka tawarkan kepada konstituen agar memilih mereka. Persaingan sangatlah sengit, masing masing calon kepala daerah saling beradu gagasan seakan menciotakan kekuatan magenetik yang ingin menarik suara rakyat untuk mendukung mereka.
Tanggal 27 November adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh masing-masing calon kepala daerah, semua usaha mereka mulai dari pendaftaran dan kampanye akan ditentukan di tanggal 27 November 2024. Yang menentukan mereka untuk duduk sebagai orang nomor satu di daerah adalah rakyat itu sendiri. Sebagai konstituen kita harus rasional dalam memilih, apa itu rasional dalam memilih? Memilih rasional adalah suatu proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada pertimbangan yang logis, sistematis, dan objektif. Dalam membuat pilihan, seseorang yang rasional akan berusaha memaksimalkan manfaat atau keuntungan yang diperoleh, sambil meminimalkan kerugian atau risiko yang mungkin terjadi.
Dalam hal ini, penulis mengharapkan agar para pemilih harus jeli dan objektif dalam memilih calon kepala daerah. Objektif dalam memilih dengan memperhatikan seperti tawaran politik seperti program kerja, Visi dan misi, yang sudah mereka galakan dan paparkan pada saat kampanye dan orasi politik pada waktu itu. Mengapa demikian? Karna kunci kesuksesan mereka untuk mendapatkan kursi satu di daerah adalah pada kita. Setelah mereka terpilih mereka akan bekerja 5 tahun kedepan. Nah kedepannya mereka yang terpilih akan membereskan masalah-masalah yang ada di daerah dan membawa perubahan dan kesejahteraan masyarakat bagi daerah.
LAPORAN KECIL OBSERVASI DAN WAWANCARA DI SMA NEGERI 4 KOTA GORONTALO.
Gorontalo, Kamis 21 Oktober 2024. Kami Kelompok Kecil yang terdiri dari Safrin Lamusrin , Muhammad Surya Pratama Ahmad, Umar Rahaman Melakukan kegiatan Observasi dan wawancara di SM Negeri 4 Kota Gorontalo. Observasi ini dimaksudkan untuk kebutuhan mata kuliah Filsafat Pendidikan. Kami mewawancarai Siswa kelas XII, Guru mata pelajaran dan Wakil kepala sekolah Bidang Kurikulum. Adapun judul yang kami angkat yaitu Ketergantungan Pada Artifical Intelligence (Ai) : Peluang Atau Ancaman Bagi Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas Xii Di Sma Negeri 4 Kota Gorontalo. Tujuan kami mengangkat judul ini tim kami ingin melihat Peluang dan ancaman AI dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa, faktor-faktor yang menyebabkan ketergantungan siswa pada AI dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak sekolah, lebih khususnya kepada Guru-guru dan Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum, yang telah menerima kami untuk melakukan wawancara sekaligus bersedia untuk kami wawancarai. Kami juga mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada siswa dan siswi kelas XII yang telah bersedia memberikan keterangan kepada kami. Tugas ini nantinya akan melihat penggunaan Artifical Intelligence (Ai) di sekolah SMA bagi Siswa Kelas XII dan dampaknya terhadap keterampilan berpikir kritis Siswa.
Dok. Foto Bersama Dengan Siswa Yang Diwawancarai
Dok. Foto Bersama Guru Bahasa Indonesia, PPKn, WAKAKUR SMA Negeri 4 Kota Gorontalo
Dok. Sesi Wawancara Siswa Kelas XII
Dok. Sesi Wawancara Guru PPKn
Dok. Sesi Wawancara Guru Bahasa Indonesia.
Dok. Sesi Wawancara Dengan WAKAKUR Wakasek Kesiswaan
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebuah dokumen atau rencana yang dibuat oleh guru untuk memandu proses belajar mengajar dalam satu kali pertemuan atau lebih. Di dalamnya, guru akan merinci secara detail apa yang akan diajarkan, bagaimana cara mengajarnya, dan bagaimana cara mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.
Untuk melihat Contoh RPP Kunjungi Link dibawah ini :
https://drive.google.com/file/d/1Jk7TwED16xCRjQp7i4yjWbvooY8BfeAf/view?usp=drivesdk
Calon Guru Harus Tau! Taksonomi Belajar Bloom
Bloom membagi tiha ranah belajar diantaranya Kognitif, Afektif dan Psikomotorik. Untuk lebuh lanjut silahkan Klik Link dibawah ini
https://drive.google.com/file/d/1Jjxrhply-1J2wVpKjGb6nc3BvTp6lSY7/view?usp=drivesdk
FENOMENA MENYERANG PERSONAL DALAM DEBAT PUBLIK PEMILIHAN KEPALA DAERAH
Safrin Lamusrin¹
Pemilihan Kepala Daerah merupakan perwujudan dari demokrasi itu sendiri, bahwasanya demokrasi bukan di tunjukan kepada Pemilihan umum untuk memilih presiden, wakil presiden dan anggota legislatif, akan tetapi sampai ke titik daerah. Masyarakat yang ada di daerah turut serta dalam menentukan kepala daerahnya sendiri menurut pilihan masing-masing. Landasan utama dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah mengacu pada Undang-undang Dasar 1945 Pasal 18 ayat 4 kemudian aturan berikutnya Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, dalam Undang undang tersebut mengatur tentang pemilihan kepala daerah.
Pemilihan kepala daerah sudah dilaksanakan pada tahun 2005 sampai dengan sekarang di tahun 2024, Tahun 2024 merupakan pemilihan kepala daerah serentak di Indonesia. Pemilihan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024. Masing masing partai politik nasional yang ada di daerah saling membangun komunikasi politik untuk mendapatkan dukungan dari partai lain hingga membentuk koalisi. Pemilihan kepala daerah tahun ini memilih Gubernur dan wakil Gubernur, Walikota dan wakil walikota, serta Bupati dan wakil Bupati. Tentunya masing masing calon yang sudah diusung oleh partai dan membentuk koalisi akan dipertemukan dalam beberapa kegiatan seperti Kampanye, Dan debat dimana pada kegiatan ini masing-masing calon kepala daerah dan tim sukses akan sibuk menarik hati pemilih.
Debat publik pilkada merupakan suatu ajang dimana Calon Gubernur dan wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota, Bulati dan wakil Bupati beradu gagasan, beradu argumentasi dalam hal ini memperkenalkan, menyampaikan Visi, Misi dan program kerja lima tahun kedepan apabila salah satu calon kepala daerah terpilih. Tentu dalam debat masyarakat akan menilai siapa calon kepala daerah yang mereka akan pilih kedepan, debat juga akan mengenalkan rakyatnya dengan calon kepala daerah. Tujuan Debat Publik Pilkada yaitu pertama memberikan informasi kepada halayak orang banyak berkenan dengan Program kerja, Visi misi yang hendak ditawarkan kepada konstituen, kedua memggali lebih dalam dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang isu-isu dan masalah daerah, ketiga dapat meningkatkan partisipasi Masyarakat dalam memilih.
Akan tetapi dari kacamata penulis debat publik pilkada saat ini lebih sering menyerang personal, menyerang personal yang orientasinya menjelek-jelekan, mengungkit keburukan masalalu, rekam jejak dan rekam digital. Ini terjadi di setiap kali debat sehingganya pemilih akan bingung untuk memilih siapa kedepan yang akan mereka pilih. Adu gagasan akan tetapi menuju pada ruang ruang yang mengarah pada penyerangan personal. Di tambah kontrol emosi dari masing-masing calon kandidat kepala daerah, ini jelas akan menambah kerumitan dan suasana panas yang kian memuncak dalam debat. Sehingga hal hal yang harus dibahas diantaranya isu dan Problem daerah akan ter tanggalkan dan masing-masing kandidat hanya akan saling membela diri jika kandidat lawan menyerang personal salah satu kandidat calon.
Fenomena seperti ini sudah membudaya bukan hanya di pemilihan kepala daerah, pemilihan Presiden dan wakil presiden pasti akan ada fenomena seperti ini. Dan bahkan fenomena ini terekam jelas di media masa baik surat kabar cetak, maupun dalam bentuk video. Oleh karena itu cara-cara yang seperti ini kedepan harus dirubah, menciotakan suhu udara baru yang sejuk dalam debat. Menjawab tantangan dan isu-isu yang urgent di daerah dan bukan masalah personal. Gaungkan masing-masing kekuatan, gaungkan bahwa visi dan misi serta program kerja merupakan tawaran mutlak untuk kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini, kita sebagai masyarakat yang kedepannya akan memilih pada tanggal 27 November 2024, gunakanlah hak suara sebagai warga negara yang baik. Pilihlah calon kandidat kepala daerah yang amanah dan mampu membawa perubahan dan menjawab semua isu-isu dan tantangan yang ada di daerah. Olehnya penulis berpesan rasional lah dalam memilih tawaran apa yang calon kandidat kepala daerah tawarkan kepada konstituen sebagai pemilih seperti program kerja, visi dan misi, serta lihatlah rekam jejak, dan pemgalaman-pengalaman mereka.
Link Berita