LABEL : Cinta

Dilema Cinta : Antara Kebahagiaan dan Kepedihan

21 February 2025 20:36:44 Dibaca : 25

Sulit bagiku untuk mendefinisikan apa itu cinta. Apakah cinta itu saling mengasihi? Apakah cinta itu sebuah rasa dalam hati? Ataukah cinta itu soal dua insan yang saling memberikan kasih sayang satu sama lain? Bagi setiap orang, makna cinta bisa berbeda, dan setiap pengalaman cinta bisa membawa nuansa yang unik.

 

Bagiku sendiri, cinta adalah sesuatu yang sangat sulit untuk didefinisikan, sulit untuk mencari jawaban yang tepat. Jika cinta menghadirkan kebahagiaan kepada mereka yang merasakannya, mengapa cinta juga bisa menjadi bumerang yang memberikan rasa pahit? Jika cinta saling memberikan kasih dan sayang kepada pemiliknya, mengapa cinta kadang membuat seseorang merasakan kebencian yang mendalam?

 

Bagi aku, cinta adalah sesuatu yang pasif. Kadang cinta timbul ke permukaan, terkadang tenggelam ke dasar. Cinta adalah sebuah rasa yang diekspresikan melalui kata-kata, tindakan, keinginan untuk memiliki, dan rasa ingin mengasihi. Namun, mengapa kadang kala seseorang enggan untuk mengungkapkannya atau bahkan enggan untuk memilikinya, meskipun ada cinta yang ingin diekspresikan?

 

Jawabanku adalah, mencintai bukan selalu soal memiliki atau mengungkapkan. Sama seperti filosofi yang sering kita dengar, jika kau jatuh cinta pada sebuah bunga, biarkanlah bunga itu tumbuh dan bermekar. Jika kau memetiknya, maka bunga itu akan mati dan kau tidak akan melihatnya bermekar kembali, memperlihatkan keindahannya. Mencintai dari kejauhan adalah cinta yang sangat berat, dan tidak semua orang mampu melakukannya.

 

Cinta juga seringkali penuh dengan dilema. Dalam satu sisi, cinta bisa membuatmu merasa seperti orang paling bahagia di dunia. Kehadirannya memberikan warna dan makna dalam hidupmu. Namun, di sisi lain, cinta juga bisa membawa kesedihan dan rasa sakit yang mendalam. Ketika cinta tidak terbalas atau harus dilepaskan, luka yang ditinggalkan sulit untuk sembuh.

 

Meskipun demikian, cinta tetap menjadi salah satu aspek paling mendasar dalam kehidupan manusia. Cinta mengajarkan kita tentang pengorbanan, pengertian, dan kesabaran. Cinta juga mengajarkan kita tentang keindahan dalam memberi dan menerima, tanpa mengharapkan imbalan. Meskipun sulit untuk didefinisikan, cinta adalah energi yang menggerakkan hati dan jiwa kita, membuat hidup ini menjadi lebih berarti.

Arini terbaring lemah di ranjang rumah sakit, ditemani oleh Bima, sang pujaan hati yang selalu setia di sisinya. Jarum jam menunjukkan pukul 00.05, dan keheningan malam terasa begitu kental di ruangan itu. Suara mesin medis yang monoton dan lampu redup menambah suasana pilu.

 

Arini membuka matanya perlahan, mengumpulkan kekuatan untuk memulai percakapan yang akan memecahkan kesunyian. Dengan suara lemah, dia berkata, "Bima, aku ingin bertanya kepadamu."

Bima menatap wajah Arini dengan serius, mengeratkan genggaman tangannya di tangan Arini. "Apa itu, Arini?" tanyanya lembut.

"Menurutmu, apakah cinta itu bisa abadi?" Arini berbicara dengan suara yang nyaris berbisik, namun tetap terdengar penuh harap.

         Bima menghela nafas panjang, memikirkan jawaban yang tepat. "Huuuft, tentu saja kenapa tidak?" ujar Bima meyakinkan, mencoba menenangkan hati Arini yang gelisah.

         Arini menatap mata Bima dengan tatapan penuh kesedihan. "Lantas bagaimana denganku yang tinggal menghitung hari? Akankah cinta kita akan abadi selamanya?" tanyanya dengan nada gemetar, air mata mulai mengalir di pipinya.

         Bima mengelus kepala Arini dengan lembut, mencoba memberikan kenyamanan yang dibutuhkan. "Heh... Ngomong apa sih kamu? Udah-udah, kan ada aku di sini," katanya sambil tersenyum lembut, meskipun hatinya sendiri terasa berat.

         Arini menggeleng pelan. "Jika cinta tidak bisa abadi, maka lekaslah engkau mencari penggantiku. Aku akan pergi untuk selamanya dan tak akan kembali lagi," ucapnya tegas sambil menangis kecil, memecah keheningan malam.

         Bima menatap Arini dengan mata berkaca-kaca. "Cinta akan tetap abadi bagi yang meyakininya, aku meyakininya bahwa cintaku kepadamu akan abadi untuk selamanya. Walaupun ada sosok yang menggantikanmu, sosok itu mungkin merupakan jelmaan darimu. Jika tidak, maka tidak dengan siapapun itu," jawab Bima dengan tegas, penuh keyakinan.

         Arini tersenyum lemah, merasa sedikit lega mendengar kata-kata Bima. Malam itu menjadi saksi bisu dari cinta yang begitu tulus dan abadi di tengah keterbatasan waktu. Meski Arini tahu bahwa harinya di dunia ini terbatas, dia merasa tenang karena cinta Bima akan selalu ada di hatinya.

 

apakah cerpen ini akan berlanjut...? 

Bagaimana menurut Kalian..? 

Samarkan Tangisan Ini

25 November 2024 23:07:18 Dibaca : 25

Menangis di tengah hujan,

Menetaskan air mata tiada henti,

Mengingat kembali yang membuat terluka,

Berhenti menangis, dan menangis lagi. 

Hujan yang turun di kota ini sesungguhnya menemanimu dalam kesedihan. 

Hujan sementara memberikan pelukan untuk membuatmu kedinginan. 

Hujan sementara menyamarkan suara tangisanmu agar tidak di dengar oleh orang lain. 

Hingga orang lain mengira kau baik baik saja.