Media Pembelajaran: Kunci Sukses dalam Proses Belajar Mengajar
MAKALAH RESUME MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN
OLEH
SAFRIN LAMUSRIN
A. Pendahuluan.
Media tentu berasal dari kata Medium Perantara. Dalam hal ini media tentu sebagai perantara untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam hal ini media pembelajaran merupakan perantara pesan, pesan yang dimaksudkan adalah materi yang disampaikan kepada peserta didik. Menurut Brigs (1970) mengatakan bahwa media pembelajaran ialah segala perangkat keras dalam bentuk fisik untuk menampilkan materi. Media terdiri dari berbagai jenis macam diantaranya Media Visual, Audio, dan audio Visual. Media memiliki banyak manfaat diantaranya ialah sebagai perantara, Memvisualisasikan materi, merangsang pikiran peserta didik dan lain-lain. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan meresume beberapa materi yang berkenaan dengan media pembelajaran.
B. Pembahasan.
B.1 Belajar Dan Media Pembelajaran.
1. Belajar Dan Media Pembelajaran.
- Belajar yaitu terjadinya proses perubahan tingkah laku.
- Terjadi secara kompleks.
- Perubahan terjadi ditandai dengan perubahan mulai dari pengetahuan keterampilan afektif.
- Tidak semua perubahan dikatakan sebagai belajar.
2. Sumber Belajar
- Bahan. Dalam hal ini bahan dikategorikan menjadi dua kategori diantaranya material dan software sebagai contoh yaitu modul, majalah, poster, Folm Bingkai dan transparansi.
- Alat, Alat merupakan perangkat keras yang digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu contoh perangkat keras untuk mendukung itu diantaranya Proyektor, dan film.
- Teknik. Dalam hal ini adalah kegunaan. Bagaimana seseorang tau cara menggunakan media tersebut, dalam hal ini tehnik terdiri dari alat dan bahan.
- Lingkungan, lingkungan jelas menjadi sumber belajar. Contohnya diantaranya Gedung sekolah, perpustakaan, dan museum.
B.2 Jenis Dan karakteristik media.
1. Karakteristik media.
a. Media Visual.
adalah segala bentuk komunikasi yang disampaikan melalui indera penglihatan. Sederhananya, ini adalah media yang kita lihat, seperti gambar, video, grafik, atau animasi. Media visual ini sangat efektif dalam menyampaikan informasi karena otak manusia memproses informasi visual jauh lebih cepat daripada teks. Contoh media visual diantaranya; gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, kostum, dan poster.
b. Media Audio.
Media audio adalah media yang menyampaikan pesan melalui suara. Ini melibatkan penggunaan indera pendengaran untuk menerima informasi. Media audio bisa berupa suara manusia, musik, atau efek suara. Contoh media audio diantaranya ada radio dan pita mekanik perekam suara.
c. Media Proyeksi Diam.
adalah jenis media visual yang menampilkan gambar atau informasi statis pada layar. Meskipun tidak bergerak seperti video, media ini sangat efektif dalam menyajikan informasi secara visual dan menarik. Contoh media proyeksi diam diantaranya permainan dan simulasi, video, televisi, film Galang, film, dan film bingkai.
https://docs.google.com/document/d/1yzwVZiTkJtX5MeYBWCLgN8igFcl8HbkqntsNvgj4SpA/edit?usp=drivesdk
Penegasan Konsep Variabel Aplikasi Canva, Media Pembelajaran, Dan Motivasi.
PEMBAHASAN
1. Efektivitas : Efektivitas adalah ide yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Ini mengacu pada seberapa banyak tujuan pembelajaran tercapai, seperti menguasai materi, membangun keterampilan, atau mengubah perspektif. Efektivitas dalam pembelajaran diukur dalam pembelajaran diantaranya :
- Tercapainya tujuan pembelajaran. Semua aspek pembelajaran, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor, harus tercapai.
- Relevansi, Materi dan metode pembelajaran harus sesuai dengan tujuan dan kebutuhan siswa.
- Relevansi, Untuk memastikan bahwa waktu dan sumber daya digunakan secara optimal, proses pembelajaran harus dilakukan dengan efektif dan efisien.
Teori Efektifitas dalam pembelajaran menggunakan beberapa teori diantaranya :
- Konstruktivisme, teori belajar konstruktivisme adalah suatu usaha yang dilakukan untuk membangun tata hidup yang berbudaya modern.
- Teori belajar sosial, Belajar terjadi melalui pengamatan dan imitasi terhadap orang lain.
- Kecerdasan motivasi, Motivasi intrinsic dan ekstrinsik sangat mempengaruhi kinerja belajar siswa.
Aplikasi Canva : Aplikasi Canva ini merupakan aplikasi desain yang bersifat online. Canva memiliki halaman kosong yang dapat membantu creator membuat desain tentang bagaimana proses pembelajaran yang diinginkan.Tidak hanya bisa membuat desain dari awal, bagi pemula yang awam dalam hal mendesain, canva menyediakan berbagai macam desain jadi tanpa harus memulai dari halaman kosong.
Media : Gagne & Briggs (1979:19) mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Motivasi : Motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan yang mencapai tujuan”. Dorongan yang kuat dalam diri seseorang dalam melakukan kegiatan akan membuat dirinya berusaha mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi menurut Abraham H. Maslaw menyebutkan motivasi terbagi atas 5 Hirarki diantaranya; Fisiologis,Rasa Aman, Cinta, Pengakuan, aktualisasi.
KESIMPULAN.
setiap dalam pembelajaran maka diperlukannya ketercapaian atau efektivitas dalam pembelajaran. Efektivitas dalam pembelajaran menunjukan sejauh mana pembelajaran berjalan dengan menggabungkan beberapa Variabel. dalam paper penulis, penulis menggabungkan variabel Aplikasi Canva sebagai media pembelajaran dan motivasi belajar. Dalam Efektivitas akan mengukur seberapa Efektif Penggunaan aplikasi Canva sebagai media pembelajaran dalam membangkitkan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan beberapa variabel dan teori-teori yang telah dijabarkan maka, dapat dijelaskan bahwa :
- Aplikasi Canva Merupakan aplikasi media yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, Dalam teorinya Briggs Dan gagne mengatakan bahwa mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dalam hal ini, Aplikasi canva Merupakan aplikasi yang mendukung beberapa jenis media pembelajaran. contohnya aplikasi canva menyediakan Template untuk membuat poster, Membuat peta konsep pembelajaran, Video pembelajaran, dan template power Point.
- Motivasi, berdasarkan teori Gagne Dan Briggs mengatakan bahwa media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. dalam artian media akan dapat merangsang siswa untuk belajar, tentu ini akan meningkatkan motivasi belajar. dengan demikian apabila motivasi belajar meningkat tentu ini akan meningkatkan hasil belajar.
PERAN PENTING MOTIVASI BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor krusial yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, motivasi dapat didefinisikan sebagai dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku (Uno, 2011). Motivasi belajar tidak hanya penting untuk mendorong siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik, tetapi juga berperan dalam mengembangkan keterampilan belajar sepanjang hayat dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran secara keseluruhan.
Paper ini akan membahas peran penting motivasi belajar dalam proses pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta strategi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam konteks pendidikan Indonesia.
PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Jenis Motivasi Belajar
Motivasi belajar dapat dibagi menjadi dua jenis utama: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri siswa, seperti minat, rasa ingin tahu, dan keinginan untuk menguasai suatu keterampilan. Sementara itu, motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri siswa, seperti penghargaan, hukuman, atau tekanan sosial (Djamarah, 2011).
2. Peran Motivasi Belajar dalam Proses Pembelajaran
a. Meningkatkan Keterlibatan Siswa Siswa yang termotivasi cenderung lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, bertanya, dan mencari informasi tambahan di luar kelas.
b. Meningkatkan Ketekunan Motivasi belajar yang tinggi mendorong siswa untuk tetap fokus dan tekun dalam menghadapi tugas-tugas yang menantang.
c. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi Siswa yang termotivasi cenderung lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah dan menghasilkan ide-ide baru.
d. Meningkatkan Prestasi Akademik Berbagai penelitian menunjukkan korelasi positif antara tingkat motivasi belajar dengan prestasi akademik siswa (Hamdu & Agustina, 2011).
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
a. Faktor Internal - Minat dan bakat siswa - Kondisi fisik dan mental - Cita-cita dan aspirasi
b. Faktor Eksternal - Lingkungan belajar (sekolah dan rumah) - Metode pembelajaran - Dukungan keluarga dan teman sebaya - Sistem penghargaan dan hukuman
4. Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar
a. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif Lingkungan fisik yang nyaman dan atmosfer psikologis yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
b. Menggunakan Metode Pembelajaran yang Variatif Penerapan berbagai metode pembelajaran seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan minat dan keterlibatan siswa.
c. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif Umpan balik yang spesifik dan membangun dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi siswa untuk terus belajar. d. Menghubungkan Materi Pembelajaran dengan Kehidupan Nyata Mengaitkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan relevansi dan motivasi belajar siswa.
e. Membangun Hubungan Positif antara Guru dan Siswa Hubungan yang positif dan suportif antara guru dan siswa dapat menciptakan atmosfer belajar yang menyenangkan dan memotivasi.
PENUTUP
Motivasi belajar memainkan peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Sebagai pendorong utama aktivitas belajar, motivasi tidak hanya mempengaruhi prestasi akademik siswa, tetapi juga kualitas proses pembelajaran secara keseluruhan. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dan menerapkan strategi yang tepat untuk meningkatkannya merupakan langkah krusial dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan bermakna.
Dalam konteks pendidikan Indonesia, upaya peningkatan motivasi belajar harus mempertimbangkan keragaman latar belakang sosial-budaya siswa, keterbatasan sumber daya, dan tantangan sistem pendidikan yang ada. Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung dan memotivasi siswa untuk belajar sepanjang hayat.
Dengan memahami dan menerapkan konsep motivasi belajar secara efektif, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat, menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan dan motivasi untuk terus belajar dan berkembang dalam menghadapi tantangan abad ke-21.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA di sekolah dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(1), 90-96. Sardiman, A. M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Uno, H. B. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Wlodkowski, R. J., & Jaynes, J. H. (2004). Motivasi Belajar. Jakarta: Cerdas Pustaka.
Belajar, Mengajar Dan Pembelajaran.
Manusia hampir setiap hari menagalami proses belajar. Aktivitas yang dilakukan baik secara individu, kelompok maupun dengan lingkungannya terjadi siklus kegiatan belajar. Aktivitas yang dihasilkan dari interaksi baik individu dengan individu, individu-individu dengan kelompok dan kelompok dengan lingkungannya telah terjadi rentetan aktivitas yang menghasilkan rentetan pengalaman dan itulah disebut sebagai kegiatan belajar. Kegiatan belajar jelas berbeda dengan mengajar dan pembelajaran walaupun muaranya memiliki tujuan yang sama, maka dari itu penulis akan mengulas Pengertian belajar. Sering terbesik dipikiran kita bahwa kegiatan belajar harus didalam kelas, harus ada guru dan lain lain sesuatu hal yang berkaitan dengan bangku sekolah dan buku pelajaran. Untuk itu simaklah.
Belajar merupakan kegiatan penting setiap orang termasuk didalamnya belajar bagaiaman seharusnya belajar. Terdapat beberapa terminologi yang terkait dengan belajar, dan tentu menimbulkan keraguan dalam penggunaanya terutama di kalangan siswa dan mahasiswa yaitu belajar, mengajar, dan pembelajaran. Sejatinya belajar, mengajar dan pembelajaran sejatinya merujuk pada aktivitas yang berbeda namun mempunyai muara yang tujuannya sama.
Mengajar dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau aktivitas untuk melahirkan dan menciptakan suatu keadaan yang mampu mendorong siswa untuk belajar. Keadaan ini diantaranya yaitu transformasi pemgetahuan dari guru ke siswa, akan tetapi terdapat cara lain dimana terdapat media interaktif yang sudah disediakan oleh guru. Berbagai kajian mengemukakan bahwa Instruction atau bisa disebut sebagai pembelajaran suatu sistem yang bertujuan membantu proses belajar siswa yang berisi seperangkat kejadian yang dirancang dan disusun sedemikian rupa. Dalam pembelajaran, sistuasi atau kondisi yitu proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan terlebih dahulu. Proses pembelajaran sering diartikan hampir sama dengan proses belajar mengajar dimana dimana didalamnya terjadi proses interaksi antara guru dan siswa dan antar siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingakh laku siswa.
Pembelajaran berupaya mengubah masukan berupa siswa yang tidak terdidik menjadi terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu menjadi siswa yang memiliki pengetahun tentang sesuatu.
Sebenarnya belajar dapat terjadi tanpa pembelajaran, namun hasil belajar akan tampak jelas dari suaru aktivitas pembelajaran. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dari dalam diri siswa. seseorang telah mengalami proses belajar apabila telah terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu. Dalam Proses pembelajaran, hasil belajar dapat dilihat secara langsung.
Refrensi Rujukan.
Anurrahman. (2019). Belajar Dan Pembelajaran. Bandung. CV. ALFABETA.
Komponen-Komponen Dan Tahapan-tahapan Kegiatan Pembelajaran.
A. Komponen-Komponen Persiapan Mengajar.
Mulyasa (2004 : 88) menjelaskan bahwa proses pembelajaran dimulai dari persiapan pembelajaran. Rencana pembelajaran menururut gagene Dan Brigs (1974) hendaknya mengandung tiga komponen yaitu ;
- Tujuan Pengajaran (Tujuan Pembelajaran)
- Materi Pelajaran, Bahan ajar, metode mengajar, media pengajaran, dan pengalaman belajar.
- Evaluasi keberhasillan.
Ini juga sesuai dengan Keneth D Moore (2001 :126) bahwa komposisi format rencana pembelajaran meliputi :
- Topik bahasan.
- Tujuan pembelajaran
- Materi Pembelajaran
- Kegiatan pembelajaran
- Alat media
- Evaluasi Hasil Belajar.
B. Tahapan-Tahapan Kegiatan Pembelajaran.
1) Kegiatan Awal
2) Melakukan Apresepsi
3) Menciptakan Kondisi Awal
4) Kegiatan Inti terbagi atas tiga kelompok pembelajara yaitu ;
- Klasikal, menggunakan metode ceramah dan tanya jawab banyak digunakan.
- Kelompok, mengembangkan konsep, sub pokok, nilai kerja sama dalam aktivitas pemecahan masalah.
- Individual, Mengerjakan tugas/kegiatan belajar masing-masing.
- Penutup.
Refrensi Rujukan.
Buku Perencanaan Pembelajaran Karya Abdul Majid.