EMANG BOLEH Gibran Rakabuming Raka Jadi Wakil Presiden?

21 October 2024 19:23:37 Dibaca : 20

Membahas kelayakan Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi wakil presiden Indonesia memang menarik, mengingat sejumlah faktor yang perlu diperhitungkan. Gibran, sebagai anak sulung Presiden Joko Widodo, sudah terlibat dalam dunia politik lewat jabatannya sebagai Wali Kota Solo. Meskipun usianya tergolong muda, ada pandangan yang menyatakan bahwa pengalaman politik yang dimilikinya, meskipun terbatas, tidak menghalangi Gibran untuk meraih posisi penting, termasuk sebagai wapres. Namun, muncul juga kritik terhadap langkah tersebut, dengan beberapa pihak menganggap pencalonan Gibran sebagai cawapres sebagai bentuk nepotisme, apalagi setelah Mahkamah Konstitusi mengubah aturan usia minimal untuk cawapres. Hal ini memunculkan keraguan mengenai apakah Gibran sudah cukup matang dan berpengalaman untuk menduduki posisi tinggi. Gibran sendiri mengungkapkan bahwa ia siap berperan lebih besar di tingkat nasional, meskipun ada sebagian yang meragukan kemampuannya saat ini. Dalam beberapa kesempatan, ia menegaskan kesiapan untuk mengemban tugas besar jika diberi kesempatan. Ini menunjukkan bahwa meski ada perbedaan pendapat, Gibran tetap menunjukkan tekad dan kepercayaan diri untuk melangkah lebih jauh dalam dunia politik. Masa depan politik Gibran di Indonesia sangat tergantung pada bagaimana masyarakat dan partai menilai kemampuan yang dimilikinya. Sebagai wali kota, ia membawa pengalaman yang tidak bisa diabaikan, namun banyak yang berharap ia bisa lebih matang sebelum mencapai jabatan yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, apakah Gibran pantas menjadi wapres sangat bergantung pada sudut pandang masing-masing pihak. Beberapa melihat usia dan pengalaman politiknya sebagai kurang memadai, sementara yang lain melihat ini sebagai peluang bagi generasi muda untuk memberi kontribusi besar dalam pemerintahan.

UNTUK APA KULIAH KALAU HANYA DIAM SAJA

21 October 2024 19:10:34 Dibaca : 31

Kampus adalah wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, tempat untuk mahasiswa menimba ilmu untuk mempersiapkan generasi emas yang maju, kampus juga kerap  menjadi tempat aspirasi bagi orang orang yang berpikir kritis yang kerap disebut "mahasiswa" namun ditengah perubahan globalisasi yang semakin meninggi dimanakah lagi mahasiswa yang paling kiri itu?, akankah mereka berpaling ke kanan agar mendapatkan kuasa untuk memimpin ataukah sudah nyaman dibilik indah itu, entalah bahkan masuk kuliah saja sudah jarang padahal tujuan awal masuk kampus untuk menjadi anak yang rajin, agar cepat lulus membawa gelar dikampung, bahkan mau membahagiakan orangtua. Tapi dimanakah kalian sekarang wahai pemuda pemudi kampus, sampai kapan berdiam diri disaat banyak orang yang ingin ada diposisi kalian, bahkan mereka memohon pada orangtua mereka untuk kuliah namun karena keterbatasan membuat mereka berpikir untuk tidak kuliah,  sekarang kalian yang diposisi itu kapan mau berubah tak kasihankah kalian melihat bunga mawar dan melati sudah semakin menua, bahkan mereka mengharapkanmu untuk cepat pulang membawa gelar itu.

Tulisan ini bukan semata semata untuk kalian melainkan menjadikan evaluasi untukku agar terus semangat dan berjuang, ayo kawan bakit dari kasur yang menyenangkan itu sekarang kita bersusah susah dulu kita banyakin susah kelak kita kan temui senangnya, ingat apa yang kau impikan dulu sebelum masuk ke kampus peradaban ini. 

Layanan responsif dalam bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa mengatasi masalah-masalah yang muncul secara tiba-tiba atau mendesak. Salah satu bentuk layanan responsif adalah konsultasi, di mana konselor bekerja sama dengan pihak terkait, seperti guru, orang tua, atau ahli lainnya, untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi siswa. Konsultasi memungkinkan konselor mendapatkan perspektif yang lebih luas mengenai masalah siswa dan merancang intervensi yang tepat. Tujuannya adalah agar masalah dapat diatasi dengan cepat, sehingga tidak mengganggu perkembangan akademik, sosial, maupun emosional siswa.

Selanjutnya dalam layanan responsif terdapat Kolaborasi antara konselor, guru, orang tua, dan tenaga kesehatan sangat penting untuk mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh. Konselor bekerja sama dengan guru untuk mengidentifikasi masalah siswa di sekolah dan memberikan strategi penanganan yang tepat. Dengan orang tua, konselor bertukar informasi mengenai kondisi siswa di rumah dan memberikan saran untuk mendukung perkembangan emosional anak. Dalam kasus yang memerlukan intervensi kesehatan, konselor berkoordinasi dengan tenaga kesehatan, memastikan siswa mendapatkan perawatan yang sesuai. Kolaborasi ini menciptakan dukungan komprehensif yang membantu siswa mengatasi tantangan akademik, sosial, dan mental. Menurut Young, A.A., dkk. (2013) beberapa karakteristik dari pelaksanaan kolaborasi dalam konsleing antra lain, yaitu: 1)Partisipasi tidak dibatasi dan tidak hirarkis; 2)Partisipan bertanggung jawab dalam memastikan pencapaian kesuksesan; 3) Adanya tujuan yang masuk akal; 4) Ada pendefinisian masalah; 5) Partisipan saling mendidik atau mengajar satu sama lain; 5) Adanya identifikasi dan pengujian terhadap berbagi pilihan; 6) Implementasi solusi dibagi kepada beberapa partisipan yang terlibat; 7) Partisipan selalu mengetahui perkembangan situasi.

 

SAJAK MALAM MINGGU

19 October 2024 08:18:42 Dibaca : 22

Mohamad Riadi Muslim

Sepandai pandainya kau menjaga Pasti sesat diranjang juga

Sepandai pandainya dijaga Pasti bakal jebol juga

Malam minggu mungkin malam yang panjang

Malam minggu juga cocok diranjang

Malamnya bahagia  Besoknya menderita

Penyesalan datang dibelakang

Enaknya juga sangat menyenangkan

Ohhh malam minggu kau sungguh menyenangkan

Tapi terkadang sangat menyesatkan

SEBERAPA PENTING PENDIDIKAN

18 October 2024 10:38:17 Dibaca : 24

Pendidikan adalah fondasi penting dalam kehidupan manusia karena memberikan pengetahuan, keterampilan, serta nilai-nilai yang dibutuhkan untuk bertahan dan berkembang dalam masyarakat. Pendidikan tidak hanya membantu individu dalam memahami dunia di sekitar mereka, tetapi juga membentuk pola pikir kritis, membuka peluang, dan meningkatkan kualitas hidup. Selain itu, pendidikan juga berperan dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan damai.Lalu seberapa penting sih pendidikan untuk kehidupan masyarakat indonesia

  • Membentuk Soft Skill: Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan soft skill, yang merupakan keterampilan non-teknis yang dibutuhkan di berbagai aspek kehidupan. Soft skill mencakup kemampuan komunikasi, kerja sama tim, kepemimpinan, manajemen waktu, pemecahan masalah, serta kemampuan beradaptasi dan berpikir kritis.
  • Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri: Semakin banyak pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki seseorang, semakin meningkat pula rasa percaya dirinya. Penelitian bahkan menunjukkan adanya hubungan positif antara kepercayaan diri dan prestasi akademik. Selain itu, individu yang percaya diri cenderung lebih menarik di mata orang lain. Oleh karena itu, pendidikan menjadi faktor yang sangat penting
  • Mampu Bersaing di Dunia yang Terus Berkembang: Berbagai penemuan baru dan teknologi yang terus berkembang mengharuskan kita untuk bisa mengikutinya. Orang-orang yang tidak mau menerima perkembangan ini bisa tertinggal dan kehilangan peluang. Sama halnya dengan teknologi, pendidikan juga tentunya terus mengalami perkembangan. Hal ini akan menjadi bekal dan dapat membantu kamu bersaing dengan lebih mudah di dunia kerja nantinya.

Pendidikan memungkinkan seseorang untuk memperoleh keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung hingga keterampilan teknis yang lebih spesifik untuk pekerjaan tertentu. Melalui pendidikan, individu belajar untuk berpikir secara analitis, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan yang bijaksana. Hal ini penting karena pengetahuan yang didapatkan dari pendidikan membantu seseorang menjadi lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan hidup.

Selain itu, pendidikan berperan penting dalam membentuk karakter individu. Nilai-nilai seperti tanggung jawab, disiplin, dan etika kerja ditanamkan melalui proses pendidikan. Pendidikan juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya kerjasama, toleransi, dan menghormati perbedaan, yang pada akhirnya membantu menciptakan masyarakat yang harmonis. Oleh karena itu, pendidikan adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, baik bagi individu maupun masyarakat.