Suatu Pengharapan
Aku pernah mendengar kata-kata ini :
jangan sesekali berharap kepada seseorang
Bahkan bayangan Mu Pun akan meninggalkanmu
Di gemerlapnya malam.
Dalam Renungan Rindu
Di lembayung senja yang merona
Terselip rindu yang menggema
Seperti angin berbisik mesra
Mengalun lembut menyentuh sukma
Rinduku melesap dalam hening
Mengikut jejak bayang yang terpinggir
Menggelayut di pelupuk ingatan
Mengguratkan setiap detik kenangan
Duhai kasih yang jauh di mata
Di balik kabut asa yang merenda
Rinduku merintih dalam sunyi
Menyeruak dalam segala lirih
Kala malam menyelimuti jiwaku
Bintang gemintang bagai titian harap
Rembulan pun tersipu malu
Menyingkap rindu yang kian merapuh
Dalam sekat waktu yang tak bertepi
Rindu ini berlabuh di muara hati
Menanti hadir pelipur lara
Menghapus sepi, menyulam asa
Bunga Tanpa Tuan
Hujan mengguyur, hati berdebar,
Di taman tersembunyi, kupetik bunga lily.
Putih seperti cinta, wangi seperti harapan,
Tapi untuk siapa?
Dalam kesunyian, aku mencari jawaban,
Ternyata, memetik bunga hanyalah sia-sia.
Bunga indah nan elok, tak bertuan,
Cinta yang tak terucap, bunga yang tak bertuan.
Aku tersenyum, menyadari kekosongan,
Mungkin bunga ini untuk diriku sendiri.
Mungkin cinta yang tak terucap, adalah cinta pada diri.
.
Rintik Sunyi
Hujan turun, deras dan tak berhenti
Membaluti jiwa dengan kesunyian
Kedinginan yang memekakkan telinga
Mencari kehangatan di antara kesepian
Dalam kamarku, hanya suara hujan
Yang membawa kehangatan dan kedamaian
Ataukah hanya ilusi?
Entahlah...
Menulis Kembali Aksara Tentangmu
Kembali........,
Kembali aku menuliskan aksara-aksara indah tentangmu
Namun, kau tak kunjung kembali,
Ku kira aksaraku akan sampai kepadamu,
Ternyata tidak,
Aksaraku terkubur pada kertas putih.