Implementasi BK di TK

18 December 2024 00:36:54 Dibaca : 26

1.Ketersediaan Guru BK di TK 

Berdasarkan observasi di TK AL Khairaat, ketiadaan guru Bimbingan dan Konseling (BK) menyebabkan guru kelas memegang peran sentral dalam mendukung perkembangan siswa secara emosional, sosial, dan akademik. Tantangan ini mencerminkan kurangnya tenaga profesional BK di pendidikan dasar, yang menurut (Dockweiler & Kaufman, 2024), keberadaannya penting untuk kebijakan pendidikan responsif terhadap kebutuhan siswa. Kekurangan konselor adalah isu global, sehingga pelatihan bagi guru non-BK dapat menjadi solusi sementara. Guru kelas di TK AL Khairaat menggunakan pendekatan berbasis aktivitas fisik dan sosial untuk menangani siswa dengan kebutuhan khusus, seperti hiperaktivitas, sebagaimana didukung temuan (Granger et al., 2024) tentang efektivitas pujian spesifik dan aktivitas fisik dalam meningkatkan keterlibatan siswa. Namun, tanpa guru BK yang terlatih, pendekatan ini kurang sistematis. (Frawley & Dillman Taylor, 2024) menyarankan terapi bermain untuk membantu anak-anak dengan pengalaman buruk di masa kecil, yang relevan bagi siswa TK AL Khairaat dengan perilaku hiperaktif. Selain itu, (Newland et al., 2024) menekankan pentingnya konsultasi kesehatan mental untuk memahami penyebab perilaku siswa dan mencegah kesalahan penanganan.

Ketidakhadiran guru BK juga membatasi akses terhadap layanan intervensi mendalam. (Harrison & Kee, 2024) menekankan perlunya pengembangan identitas profesional konselor melalui pelatihan dan dukungan kebijakan. Di TK AL Khairaat, pelatihan dasar BK bagi guru kelas dapat menjadi langkah awal hingga tersedia guru BK terlatih. Kesimpulannya, meski guru kelas telah berupaya mendukung siswa, keterbatasan ini menunjukkan pentingnya kebijakan strategis dalam penyediaan guru BK di tingkat TK. Langkah yang diperlukan mencakup pelatihan intensif bagi guru, penerapan terapi bermain, dan pengembangan kerangka dukungan multi-tiered untuk menciptakan layanan yang lebih inklusif dan responsif.

2. Permasalahan yang Terjadi

Masalah di TK AL Khairaat melibatkan siswa hiperaktif yang sering mengganggu pembelajaran, yang dapat menjadi gejala ADHD, seperti sulit berkonsentrasi, impulsif, dan aktivitas berlebih (Peisch et al., 2024). Gejala ini memengaruhi kemampuan anak dalam interaksi sosial dan pembelajaran. Penelitian (Peisch et al., 2024) menunjukkan bahwa ADHD berkorelasi dengan fungsi eksekutif anak, seperti pengaturan perhatian dan pengendalian impuls. Faktor lingkungan, seperti pengalaman masa kecil yang merugikan (ACEs), juga berkontribusi terhadap perilaku hiperaktif (Farooq et al., 2024). Intervensi efektif memerlukan pendekatan holistik, termasuk kombinasi strategi farmakologis, manajemen perilaku, dan pelatihan keterampilan sosial (Sibley et al., 2024). Selain pendekatan berbasis aktivitas fisik, TK AL Khairaat perlu menerapkan strategi tambahan seperti pengajaran regulasi emosi dan konseling kelompok. (Habibi Asgarabad et al., 2024) juga menyoroti hubungan ADHD dengan kecemasan, yang memerlukan strategi pengurangan kecemasan, seperti mindfulness atau terapi bermain.

3. Strategi yang Digunakan

Guru di TK AL Khairaat telah menerapkan strategi aktivitas fisik terstruktur, seperti bermain dan bernyanyi, serta penguatan positif berupa pujian, sebagaimana disarankan oleh (Li et al., 2024) dan (Lukban et al., 2024). Namun, pelatihan tambahan diperlukan untuk mendukung keberlanjutan strategi ini. Kolaborasi antara guru, keluarga, dan tenaga kesehatan, sebagaimana disarankan (Bégin et al., 2024), dapat memperkuat efektivitas intervensi. Teknologi juga dapat menjadi solusi inovatif untuk siswa dengan hiperaktivitas. Menurut (Letts et al., 2024), teknologi berbasis gerak dapat meningkatkan partisipasi siswa. Selain itu, (Vera & Heineke, 2024) menekankan pentingnya pendekatan yang mempertimbangkan konteks sosial dan budaya siswa. Dengan pelatihan profesional, kolaborasi lintas disiplin, dan integrasi teknologi, strategi di TK AL Khairaat dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung.

UNTUK TEMANKU

24 November 2024 00:01:43 Dibaca : 47

Selamat malam bapak dekan fakultas ilmu pendididkan (FIP) malam minggu ini saya cukup bahagia karena malam ini mengahabiskan waktu bersama dia yang kusayangngi, malam ini juga saya ingin cerita tentang temanku yang sedang galau, disaat saya bahagia disisi lain dia temanku sedang galau namanya badi teruntuk temanku semoga kau baca tulisan ini berikut surat yang kutuliskan untukmu

Aku tahu, saat ini hatimu sedang diliputi kegelisahan dan kebingungan. Ketidakpastian dalam cinta memang sering kali menguras emosi dan membuat kita merasa tidak tenang. Tapi, aku ingin kamu tahu bahwa perasaan ini wajar, dan kamu tidak sendirian. Ketika cinta terasa tidak pasti, ingatlah bahwa dirimu tetap berharga, tidak peduli apapun yang terjadi. Jangan biarkan dirimu merasa kecil hanya karena orang lain belum memberikan kejelasan atau perhatian yang kamu harapkan. Cinta yang sejati akan membuatmu merasa dihargai, diterima, dan tidak perlu meragukan tempatmu di hati seseorang.

Jika kamu merasa terjebak dalam situasi ini, luangkan waktu untuk menenangkan dirimu. Jangan buru-buru mengambil keputusan atau terlalu memaksakan sesuatu. Kadang, waktu adalah obat terbaik untuk memberikan kita perspektif baru. Gunakan momen ini untuk lebih mengenal dirimu sendiri, apa yang kamu butuhkan, dan apa yang pantas kamu terima. Jangan takut untuk berbicara jujur tentang perasaanmu, baik kepada orang itu maupun kepada dirimu sendiri. Jika mereka benar-benar peduli, mereka akan mendengarkan dan menghargai keberanianmu. Tetapi jika mereka terus membuatmu merasa ragu, mungkin ini saatnya untuk mempertimbangkan apa yang benar-benar baik untuk hatimu. Ketahuilah, cinta yang indah adalah yang membawa kebahagiaan dan kedamaian, bukan keraguan yang terus-menerus. Kamu berhak bahagia, dan kamu berhak mendapatkan cinta yang tulus.

Aku di sini untukmu, selalu. Jika kamu ingin berbicara, menangis, atau bahkan hanya duduk diam bersama, aku ada. Jangan ragu untuk meminta dukungan, karena kamu tidak harus menghadapi ini sendirian. Tetaplah kuat, dan ingat: hati yang baik seperti milikmu akan selalu menemukan cinta yang pantas.

 

TEMPAT UNTUKKU PULANG

11 November 2024 17:15:35 Dibaca : 39

kutuliskan namamu dilangit biru yang memancarkan keindahan, sangat elok dirimu saat menyinari diriku di gelapnya maalam kau berikan cahaya yang kan selalu menemani tidurku, sungguh mulianya kau masih saja tetap bersama walau kadang kuberi lara sungguh ku bertanya terbuat dari apa hatimu sampai pada titik ini masih memaafkanku. kini kusadari siapa yang kan selalu jadi tempat untukku pulang,  semoga masih saja ada aku dilubuk hati sucimu.

Saatnya mengevaluasi diri adalah momen penting yang sering kali terabaikan dalam keseharian kita. Terkadang, tanpa kita sadari, orang di sekitar kita mungkin berbicara tentang kekurangan atau perilaku kita di belakang. Hal ini bisa terjadi karena kita tidak menyadari dampak dari sikap dan tindakan kita terhadap orang lain. Evaluasi diri menjadi penting untuk memahami apakah ada hal yang perlu diperbaiki dalam diri, baik dari segi perilaku, komunikasi, maupun cara kita bersikap. Dengan begitu, kita dapat mencegah kemungkinan menjadi bahan pembicaraan yang negatif. Mengambil waktu untuk mengevaluasi diri bukanlah hal yang mudah. Proses ini menuntut kita untuk jujur terhadap kelemahan dan kesalahan diri, bahkan ketika hal itu mungkin terasa tidak nyaman. Namun, dengan melihat diri secara objektif, kita bisa mengetahui area mana yang perlu ditingkatkan. Misalnya, mungkin kita perlu lebih menghargai pendapat orang lain, lebih sabar dalam menghadapi situasi tertentu, atau lebih disiplin dalam komitmen yang sudah dibuat. Keterbukaan dalam menerima masukan dari orang lain juga bisa menjadi cara efektif untuk melihat sisi-sisi yang mungkin belum kita sadari.

Evaluasi diri juga membantu kita untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Ketika kita mengetahui kekurangan dan kelemahan, kita dapat membuat rencana perubahan yang konstruktif. Langkah-langkah sederhana seperti meningkatkan empati, mengendalikan emosi, atau memperbaiki etika kerja dapat berdampak besar dalam hubungan sosial kita. Dalam jangka panjang, perubahan ini akan memperkuat citra diri dan meningkatkan rasa percaya diri, sekaligus mengurangi kemungkinan kita dibicarakan negatif oleh orang lain. Dengan demikian, mengevaluasi diri adalah investasi jangka panjang bagi kehidupan sosial dan emosional kita. Momen refleksi ini sebaiknya dilakukan secara rutin agar kita selalu berada di jalur yang benar dalam bertindak dan bersikap. Evaluasi diri tidak hanya menjaga kita dari pembicaraan negatif, tetapi juga membuka peluang untuk lebih diterima dan dihargai oleh orang lain. Pada akhirnya, dengan menjadi pribadi yang selalu berupaya untuk memperbaiki diri, kita akan mendapatkan ketenangan batin dan rasa hormat dari lingkungan sekitar.

SABTU MEMISAHKAN KITA

28 October 2024 09:42:05 Dibaca : 27

aku ingin minum kopi bersamamu, menikmati secangkir kopi dipantai favoritmu kita pernah  menghabiskan malam itu sebagai malamnya kita sebeluum pada akhirnya kau dan aku berakhir dihari sabtu. aku rindu masa dimana kau bersandar dipundakku melepaskan lelahmu tempat dimana suara manjamu merindukan sebelum pada akhirnya kita berakhir dihari sabtu, bahagia disana kau lara yang kurindukan terimakasih atas semua kebaikan yang kau berikan untukku